img_title
Foto : Istimewa

Ketika ditanya tentang bagaimana kondisi dunia animasi di Indonesia saat ia masih bekerja disana, Sashya menjelaskan bahwa di tahun 2009-2010 di Indonesia memang masih terbatas. Studio besarnya saat itu hanya ada di Batam, banyak akses-akses yang belum dijangkau oleh industri animasi Indonesia era itu.

Kalau sekarang, menurut aku tentu sudah jauh lebih berkembang daripada saat aku ada disana. Waktu aku berangkat saja, Indonesia telah memiliki beberapa studio animasi besar yang mampu menyokong bakat-bakat para animator. Sebut saja di Jakarta ada Little Giantz, ada beberapa studio di Jogja dan Bali yang saat ini namanya sudah mulai terkenal kan,” tambahnya.

Setelah kembali ke Wellington, ia kembali bekerja sebagai animator lepas kembali sembaring melanjutkan studi S2nya di Victoria University of Wellington. Pada tahun 2020, ia akhirnya mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung dengan perusahan impiannya, yaitu Weta FX tepat setelah anak ketiganya lahir. Menurutnya, bekerja untuk Weta FX merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Bekerja di tempat yang ahli di bidang animasi dan juga selalu terbuka untuk belajar dari satu sama lain adalah sesuatu yang menyenangkan. (frm)

Penulis: Roja Arraya

Topik Terkait