AW menjabat sebagai komisaris dan memberikan seluruh modal, sementara Tiko Aryawardhana yang kini menjadi suami Bunga Citra Lestari menjadi direktur.
AW dikatakan lebih banyak pasif dan menyerahkan semua pengelolaan perusahaan kepada Tiko. Semua berjalan lancar hingga akhirnya AW terkejut saat Tiko ingin menutup usaha mereka pada tahun 2019 karena tidak mampu membayar sewa.
Leo lebih lanjut menjelaskan bahwa kewenangan tanpa pengawasan tersebut diduga menjadi celah bagi Tiko untuk melakukan aksi penggelapan dana yang menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.
Kecurigaan AW semakin kuat ketika pada tahun 2021 menemukan dua dokumen profit and loss yang mencurigakan. Tiko diduga melakukan manipulasi laporan keuangan.
"Klien kami melakukan audit investigasi melalui auditor independen dan didapatkanlah temuan perihal penggunaan dana sebesar Rp6,9 miliar yang tidak jelas peruntukannya. Dan karena tidak ada itikad baik dari yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan, maka kemudian klien kami melaporkan peristiwa ini ke kepolisian,” kata kuasa hukum Arina Winarto itu.