“Saya yakin mayoritas netizen yg ngikutin isu BPA & PET sudah tau kalau ini hanya persaingan bisnis belaka. Ada 1 brand yang produknya pakai galon sekali pakai sedang mencoba merebut pasar. Itu aja masalahnya. Uda kalah saing, jadi apapun dilakukan termasuk sebar hoax!” ucap aktivis influencer yang memiliki 67 ribu lebih pengikut ini.
Menurutnya, isu BPA ini masih menjadi perdebatan di kalangan praktis kesehatan.
“Perlu diingat urusan BPA ini masih jadi perdebatan para praktisi kesehatan dunia. Dan di kehidupan sehari-hari, BPA tidak hanya ada di botol air minum saja. Dari barang elektronik sampai kertas struk kasir mengandung BPA,” lanjutnya lagi pada postingan berikutnya.
Hanya beberapa jam setelah memosting masalah galon, dr.Richard kembali memosting urusan lotion ketiak. Itu menunjukkan ketidakkonsistenannya dalam membahas isu di luar kapasitasnya. Sebelum itu, Richard juga dikritisi karena tetiba membahas urusan e-commerce yang bukan keahliannya.
Akun @anggewwie juga mengkritisi konten dr. Richard yang tendensius dan cenderung melakukan kampanye negatif kepada salah satu merek air minum dalam kemasan (AMDK) tertentu .
"Kalo isunya galon tetiba jadi ahli kesehatan plus kimia. Kalo soal e-commerce mendadak jadi ahli ekonomi digital. Keren wak, berwawasan x dokter satu ini. Tapi sayang aja ilmunya kalo ga dipake buat mengedukasi, malah buat konten yg tendensius & cenderung negative campaign" cuitnya dalam posting kritikannya terhadap isi konten dr.Richard.
Sebelumnya, Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa semua unsur pembentuk bahan kemasan makanan dan minuman itu berbahaya bagi kesehatan manusia. Dia mencontohkan kemasan PET yang mengandung EG dan DEG, PC mengandung BPA, PVC mengandung PCM, bahkan kertas ada juga yang mengandung unsur berbahayanya.