Tak bisa dipungkiri, Mamang Osa memiliki visual yang manly banget. Hal itu akhirnya membuat publik penasaran apakah konten ‘ngondek (bertingkah seperti perempuan)’ itu hanya sekadar gimmick. Pertanyaan itu, akhirnya dijawab oleh Mamang Osa sendiri.
“Bawaan aku emang udah ngomongnya begitu. Cara ngomongnya orang suka bilang 'ngondek'. Tapi, aku bisa di situasi tertentu kayak bikin gimmick maskulin. Oh jadi gimmick maskulinnya jadi ketahuan dong.. ahhh” ungkapnya sambil tertawa.
Lalu, Mamang Osa pun berusaha menampilkan sisi maskulinnya. Namun, sikap maskulinnya tidak bisa berlangsung lama.
“Coba gue usahain ya, kayak sekarang gini kan suaranya jadi berat. Ngomongnya lebih berwibawa dan karismatik. Itu bisa diatur. Tapi gak lama. Udah ah.” ucap Mamang Osa sambil menirukan suara maskulin yang bersuara berat.
Saat ditanya, apakah Mamang Osa pernah diejek karena ngondek, ia pun menceritakannya secara jujur dan mengaku sejak dari kecil sudah diejek dan di-bully.
“Kalau temen, dari dulu udah dibully. Teman SD, SMP emang udah sering dikatain 'bencong' gitu dan 'banci'. Tapi kan, makin dewasa udah makin laki. Kalau udah gede, paling sekarang suka di netizen sih. Kadang suka pada ng-dm dan bilang 'tobat lu mang, ke lu yang ngerusak generasi sekarang' gitu.” kenangnya.
Saat sudah dewasa dan menjadi seleb TikTok, Mamang Osa mengaku bahwa rasa benci netizen yang mengejeknya, bisa membawa keuntungan untuknya.