Tapi selain dugaan prostitusi itu, ada pula kasus lain yang berkaitan dengan jam kerja tak masuk akal yang dikeluhkan. Pramugari yang tergabung dalam Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengeluhkan padatnya jam kerja awak kabin di masa kepemimpinan Ari Askhara.
Dikutip dari Vivanews.com, sekretaris Jenderal IKAGI, Jacqueline Tuwanakotta mengatakan, peraturan yang dibuat direksi terkait jadwal terbang pulang pergi ke luar negeri membuat pramugari kewalahan.
Contohnya, penerbangan Sydney-Jakarta-Sydney yang seharusnya ditempuh dalam tiga hari jadi PP (pulang-pergi). Kebijakan ini pun memberi dampak tidak bagus pada para awak kabin. Menurutnya, ada awak kabin yang jatuh sakit karena kebijakan ini.
"Sekarang sudah ada delapan orang yang diopname. Menurut mereka itu masih masuk jam kerja dan terbang. Tapi dalam pengaturan seharusnya tidak boleh abaikan yang namanya static risk management system, itu yang seharusnya tidak boleh diabaikan," tandas Jacqueline Tuwanakotta.
Karena kasus penyelundupan ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara dari jabatannya. Kasusnya hingga saat ini pun masih jadi perbincangan publik.
Baca juga: Heboh Sisi Asih Vs Puteri Ramli, Diduga Selir Petinggi Garuda