"Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan," sambungnya.
Usul yang Diberikan
Untuk itu, Didi Riyadi memberikan usulan agar PPKM Darurat bisa diupayakan dengan versi yang lebih ramah, yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah. Sebab, ia sudah banyak melihat masyarakat yang terdampak.
"Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja terlepas pekerjaanya tidak kritikal dan tidak esensial bagi negara tapi kritikal dan esensial bagi keluarganya. Mereka yang mendapatkan nafkah dari untung hasil dagangannya. Mereka yang punya gaji monthly payroll yang jelas mungkin tidak merasakan imbasnya, tetapi bagaimana dengan rakyat yang tidak punya monthly payroll? Bisa tolong dicek jumahnya mereka yang tidak gajian bulanan sesuai dengan data BPS terkini," tulisnya.
Untuk itu, Didi Riyadi menyampaikan jika PPKM Darurat tidak berdampak signifikan. Ia berharap adanya evaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga. Terutama harus memikirkan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak hanya bersifat aturan, tetapi juga bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu. Mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar COVID-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi COVID-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat," tulisnya.