"Pak, sudah setahun lebih kita dalam situasi keprihatinan yang tidak pernah kita impikan yaitu situasi very extraordinary akibat pandemi COVID-19. Kenyataannya kita benar-benar dalam wabah yang mendunia mengakibatkan semua orang harus beradaptasi dengan kenormalan baru termasuk mematuhi prokes dan aturan aturan baru yang ditetapkan. Dampaknya luar biasa dirasakan oleh masyarakat serta sangat memukul berbagai bidang terutama pada perekonomian, kesehatan, pendidikan, dunia sen dan hiburan serta bidang lainnya," tulisnya.
"Saya berterima kasih banyak kepada Bapak dan jajaran pemerintah dalam menangani situasi serta kondisi yang tidak mudah ini. Hormat dan apresiasi yang setinggi tingginya dari kami masyarakat Indonesia atas ketegasan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer seperti PSBB di awal pandemi sampai dengan PPKM Darurat sekarang," sambungnya.
Menolak Perpanjangan PPKM Darurat
Terkait PPKM Darurat yang isunya akan diperpanjang, Didi Riyadi menyampaikan jika ia sudah melakukan pengamatan kepada beberapa kalangan masyarakat termasuk orang-orang yang sering bekerja dengannya. Untuk itu ia menolak perpanjangan PPKM Darurat.
"Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali Alasan: 1. Simple saja Pak, sudah pasti banyak yang kena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," tulisnya.
Didi Riyadi merasa PPKM Darurat telah cukup banyak memakan korban usaha. Serta seniman dan musisi tidak lagi bisa manggung. Ia juga menganggap PPKM Darurat tidak dapat meredam penyebaran COVID-19.