img_title
Foto : Instagram/ridwankamil

Jakarta Ernest Prakasa mengkritik Ridwan Kamil, Calon Gubernur Jakarta, yang ketahuan pernah menghina Jakarta. Kata komika, sutradara, hingga produser itu, RK blunder parah.

Selain dikritik Ernest Prakasa, Ridwan Kamil banjir hujatan warganet karena berkali-kali menghina Jakarta. Lantas, apa jawaban Ridwan Kamil? Simak selengkapnya!

Ernest Prakasa Sindir Ridwan Kamil

Setelah ajakan demo untuk menyuarakan protes atas rencana revisi UU Pilkada, di media sosial X (sebelumnya Twitter) ramai dengan cuitan lawas Ridwan Kamil.

Jauh sebelum jadi calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil ketahuan pernah membuat cuitan yang mengolok-olok Jakarta. RK menyebut orang Jakarta itu kampungan dan banyak lagi.

"Ada yg menyebut Jakarta=kampung raksasa bkn true metropolitan. Katanya fisik mmg metropolitan tp perilaku masih byk yg kampungan," begitu cuitan Ridwan Kamil pada tahun 2010 lalu.

Atas hal itu, Ernest Prakasa tak ketinggalan untuk mengkritik. Katanya, masa tidak kepikiran untuk mengecek histori Calon Gubernur Jakarta. Makanya kini, RK justru blunder.

"Calon Gubernur DKI yang jauh sebelum jadi politisi udah jadi selebtwit. Tapi timnya ga kepikiran buat ngecek dulu jejak twit lamanya? Blunder parah," ujar Ernest Prakasa di X-nya, dilansir IntipSeleb pada Senin, 26 Agustus 2024.

Ridwan Kamil Klarifikasi

Viralnya cuitan lama yang mengolok-olok Jakarta, Ridwan Kamil akhirnya klarifikasi. Ia mengaku memang berekspresi bebas sejak munculnya Twitter. Tapi, setelah dipercaya menjadi pejabat publik, RK mengaku jadi pihak yang dikritik.

"Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," ungkap Ridwan Kamil di akun X-nya.

Meski demikian, Ridwan Kamil kini sudah sadar atas cuitannya yang tidak bijaksana dan tidak sopan sehingga menyampaikan permintaan maaf. Memohon untuk dimaafkan, RK mengajak semua orang untuk move on.

"Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar," bebernya.

"Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak. Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on," tutup Ridwan Kamil.

Topik Terkait