Dengan memotong pasokan darah ke tumor, kurkumin membantu mencegah tumor agar tidak berkembang dengan cepat atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan efek kemoterapi pada sel kanker.
Ini adalah kabar baik bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan kanker, karena kombinasi kunyit dengan terapi konvensional dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi dosis yang diperlukan, yang pada gilirannya dapat mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa sementara penelitian pada hewan dan sel-sel kanker manusia menunjukkan potensi luar biasa dari kunyit dan kurkumin dalam melawan kanker, studi pada manusia masih terbatas.
Faktor-faktor seperti penyerapan kurkumin oleh tubuh manusia, dosis yang efektif, dan interaksi dengan obat-obatan lain masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Jadi, bagaimana sebaiknya kita mengonsumsi kunyit untuk mendapatkan manfaat terbaiknya dalam melawan kanker?
Pertama-tama, kunyit segar adalah sumber kurkumin yang baik, tetapi konsentrasinya relatif rendah.
Namun, mengonsumsi kunyit segar masih bisa memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan secara keseluruhan karena kandungan nutrisinya yang beragam.