5. Pergeseran Kognitif: Perubahan pola pikir atau cara seseorang menafsirkan situasi tertentu dapat berkontribusi pada terjadinya serangan panik. Misalnya, orang yang cenderung merasa terancam atau tidak berdaya mungkin lebih rentan mengalami serangan panik.
6. Konsumsi Kafein atau Stimulan Lainnya: Konsumsi berlebihan kafein atau stimulan lainnya dapat memicu serangan panik pada beberapa orang.
7. Kehidupan yang Penuh Stres: Stres berkepanjangan dalam pekerjaan, hubungan, atau lingkungan hidup dapat mempengaruhi keseimbangan mental dan menyebabkan serangan panik.
8. Kehilangan Kendali atau Rasa Aman: Rasa kehilangan kendali atau ketidaknyamanan dalam situasi tertentu dapat memicu kecemasan yang akhirnya berkembang menjadi serangan panik.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan serangan panik dapat dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor tersebut. Jika kamu atau seseorang yang dikenal mengalami serangan panik atau gangguan kecemasan, sangat dianjurkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berpengalaman. Terapi dan pengelolaan kesehatan mental yang tepat dapat membantu mengatasi serangan panik dan meningkatkan kualitas hidup. (bbi)