Bayi itu tidur dengan tenang di dalam tempatnya, tetapi ada sesuatu yang aneh tentang bayi itu. Matanya selalu terbuka, tanpa kelopak mata yang menutupinya. Nurul mencoba mengabaikan perasaan cemasnya dan memulai pekerjaannya. Dia memberi makan bayi itu dan membawanya berjalan-jalan di sekitar rumah.
Namun, semakin lama Nurul berada di dalam rumah itu, semakin banyak kejadian aneh yang terjadi. Dia mendengar langkah kaki ringan dan bisikan-bisikan yang tidak jelas di belakangnya. Bayi itu kadang-kadang tertawa sendiri, sementara matanya terus terbuka dengan tatapan kosong yang menakutkan.
Malam Semakin Larut
Saat malam semakin larut, Nurul merasa semakin terjebak dalam lingkaran ketakutan. Dia berusaha untuk tetap tenang dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Namun, ketika dia meletakkan bayi itu kembali ke tempat tidur, bayi itu tiba-tiba berdiri dengan posisi mencengkeram di sisi tempat tidur sambil menatap lurus ke arah Nurul.
Nurul merasakan ngeri menggigit tulang belakangnya. Dia mencoba mundur perlahan, tetapi semakin dia bergerak, semakin bayi itu mendekatinya dengan langkah-langkah merangkak yang aneh. Nurul berusaha untuk menghela napas panjang, berusaha menjaga ketenangan, dan akhirnya berhasil menjangkau pintu kamar bayi.
Tetapi begitu dia melangkah keluar dari kamar itu, dia mendapati bahwa semua pintu dan jendela telah terkunci. Nurul merasa seakan-akan dia terperangkap di dalam rumah itu dengan bayi itu yang semakin mendekat dengan mata terbuka yang menakutkan.