IntipSeleb – Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan di dalam tanah, kotoran binatang, dan air liur binatang.
Meski jarang terjadi, tetanus menjadi penyakit yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan permasalahan serius. Tetanus dapat menyerang siapa saja, terutama orang yang tidak mendapat vaksinasi tetanus dan memiliki luka yang terkontaminasi dengan tanah maupun kotoran binatang.
Yuk ketahui tentang tetanus melalui penjelasan dari dr. Gammarida Magfirah di kanal YouTube Kata Dokter!
Penyebab tetanus
Tetanus adalah sebuah penyakit yang terjadi di sistem saraf. Tetanus disebabkan oleh bakteri penghasil racun yaitu clostridium tetani yang banyak ditemukan di sekitar kita, antara lain debu, tanah, kotoran binatang, dan benda berkarat. Spora dari bakteri tersebut masuk dan menginfeksi lewat luka yang terbuka dan berkembang menjadi racun tetanospasmin.
Gejala tetanus
Gejala utama tetanus ialah kram otot di area otot rahang, yang menyebabkan otot mengencang dan sulit untuk membuka mulut. Gejala lainnya ialah kaku otot yang meluas ke area leher, lengan, dan perut. Gejala tersebut bisa menyebabkan sakit kepala, sesak nafas, serta sensitif terhadap cahaya dan suara. Kemunculan gejala tetanus bisa terjadi dalam 3-21 hari setelah terkena infeksi.
Komplikasi tetanus jika tidak segera ditangani
Tetanus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, yakni terjadinya kejang otot yg mempengaruhi otot di seluruh tubuh, kelumpuhan otot di berbagai bagian tubuh, kesulitan bernapas bahkan gagal napas, aritmia, hingga hipoksia atau kurang oksigen.
Perawatan tetanus
Penderita tetanus memerlukan perawatan intensif untuk merawat luka dan meredakan gejala, diantaranya dengan obat dan suntik anti tetanus untuk menetralkan racun, antibiotik untuk membunuh bakteri, obat penenang untuk melemaskan otot yg kaku, serta obat untuk mengatur irama jantung dan pernapasan.
Meskipun tetanus jarang terjadi, sangat penting untuk segera membersihkan luka dengan baik dan mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Penulis: Najwa Syifa Annisa