India – Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Dokter Moumita Debnath menimbulkan gelombang kemarahan yang besar di India bahkan menjadi sorotan dunia.
Ayah Dokter Moumita Debnath pun mengenang sosok sang putri dan keinginannya untuk membantu orang lain serta perjuangannya untuk mendukung studi putrinya. Scroll untuk membaca selengkapnya!
Ayah Korban Tuntut Keadilan
Ayah Dokter Moumita Debnath yang diperkosa dan dibunuh saat tidur di Rumah Sakit RG Kar Medical College and Hospital Kolkata buka suara tentang kecintaan putrinya terhadap dunia kedokteran dan cara keluarganya bekerja untuk mendukung pekerjaannya.
Masih terpukul dengan tewasnya sang putri pada 9 Agustus 2024, ayah Dokter Moumita Debnath ingin fokus menuntut keadilan bagi putrinya.
“Kami adalah keluarga miskin dan kami membesarkannya dengan penuh kesulitan. Dia bekerja sangat keras untuk menjadi dokter. Yang dia lakukan hanyalah belajar, belajar, dan belajar,” katanya dikutip dari The Guardian pada Rabu, 21 Agustus 2024.
“Semua impian kami hancur dalam semalam. Kami mengirimnya bekerja dan rumah sakit memberikan tubuhnya kepada kami. Semuanya sudah berakhir bagi kami. Putri saya tidak akan kembali. Saya tidak akan pernah mendengar suaranya atau tertawa. Yang bisa sata lakukan sekarang adalah berkonsentrasi untuk mendapatkan keadilan baginya,” sambungnya.
Kenang Momen Moumita Debnath
Pemerkosaan dan pembunuhan dokter di rumah sakit RG Kar di Kolkata pada tanggal 9 Agustus, dan penanganan kasus selanjutnya oleh pihak berwenang, telah memicu protes dan pemogokan oleh para dokter di seluruh India.
Ayah dokter India itu mengatakan bahwa karier di bidang kedokteran adalah satu-satunya yang diinginkan oleh anak tunggalnya. Wanita berusia 31 tahun itu telah mengalahkan berbagai rintangan untuk memenuhi syarat masuk ke salah satu dari sekitar 107.000 tempat di perguruan tinggi kedokteran India, yang diperebutkan oleh lebih dari satu juta calon dokter setiap tahun.
Ia berhasil diterima di College of Medicine & rumah sakit JNM di Kalyani di negara bagian asalnya, Benggala Barat. Orang tuanya membiayai mimpinya dengan penghasilan tak menentu yang diperoleh ayahnya sebagai penjahit.
Mengingat hari ketika Moumita Debnath mengaku ingin menjadi dokter, dengan suara bergetar sang ayah mengatakan ulang pernyataan putrinya yang sangat bersungguh-sungguh.
“Dia berkata, 'Papa, menjadi dokter dan membantu orang lain adalah hal yang baik. Bagaimana menurutmu?' Saya berkata 'Baiklah, lakukan saja. Kami akan membantumu.' Dan lihat apa yang terjadi,” katanya.