"Pertama harta gua hilang, terus orang yang paling gua sayangi di dunia ini, nyokap gua meninggal. Ga lama dari itu, hubungan gua dengan pacar gua selesai, setelah itu, mobil satu-satunya yang gua punya kebanjiran, terakhir modal gua untuk bekerja, badan ini, gua patah kaki," kata Ringgo kepada awak media.
"Semua yang gua punya, semua yang gua sayang, semua yang gua jaga, hilang pada saat itu. Sebagaimana terpuruknya, bingung aja gua mau menjalankan hidup ini bagaimana," sambungnya.
Karena momen itu, Ringgo mengaku sampai berharap hidupnya berakhir. Namun, ia tidak ingin sampai melakukan bunuh diri.
"Kalau dalam masa keterpurukan itu, yang gua pikirin kayak kecewa pas bangun. Berharap ga bangun-bangun lagi. Karena, pas bangun kenyataannya gini lagi. Tapi kalau mau melakukan bunuh diri, ya ga berani," ujarnya.
Bisa Keluar dari Masa Terpuruk
Ringgo bersyukur telah keluar dari masa-masa itu. Namun, dia bahkan tidak mengetahui bagaimana caranya bisa keluar dari masalah tersebut.