Jakarta – Ridwan Kamil belakangan tengah menjadi perbincangan publik. pasalnya, beredar cuitan lawasnya di media sosial X (dulu Twitter). Pasalnya, salah satu calon Gubernur Jakarta ini terlihat mengolok-olok Jakarta dan warga Jakarta.
Sempat meminta maaf atas cuitan lawasnya, Ridwan Kamil mengelaborasi pandangannya terkait karakter warga Jakarta yang sempat ia singgung di cuitan lamanya. Seperti apa? Yuk simak selengkapnya berikut ini!
Ridwan Kamil Ungkap Karakter Warga Jakarta di Matanya Saat Ini
Menghadiri wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab bersama wakilnya, Suswono, Ridwan Kamil kembali menjelaskan tentang kehebohan yang muncul akibat cuitan lamanya di X yang menuai kontroversi.
“Ngomongin tweet kan tadi Kang Emil bilang ‘Maafkan aku yang dulu’. Kang, aku bukannya mau mengorek-ngorek, cuma aku mau bacain satu tweet aja. Ini kan yang dulu, kemudian yang sekarang itu seperti apa?” tanya Najwa Shihab dikutip dari Instagram @lambe_danu pada Senin, 2 September 2024.
“Kang Emil kan dulu sempet nulis tuh di Twit ‘Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT. #citybranding,” ujar Najwa membacakan tweet Kang Emil pada 06 Juni 2011 silam.
Salah satu cuitan yang digarisbawahi Najwa Shihab adalah terkait warga Jakarta yang sifatnya cenderung tengil, glamor, egois dan lain sebagainya. Najwa lantas bertanya seperti apa pandangan Ridwan Kamil tentang karakter warga Jakarta saat ini.
“Ini kang Emil 2011, jadi ini Kang Emil 13 tahun yang lalu. Kang Emil sekarang melihat orang Jakarta seperti apa?” sambung Najwa Shihab.
Ridwan Kamil lantas dengan jujur mengatakan bahwa menurut pandangannya saat ini, ada beberapa sifat warga Jakarta yang masih sama dengan pandangannya dulu dan ada pula yang sudah berubah.
“Sebagian masih sama, sebagian sudah berubah,” kata Ridwan Kamil.
Sebut Ingin Perbaiki yang Kurang
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyampaikan dengan jujur sesuai dengan realita yang ia ketahui. Namun, ia menegaskan bahwa ia berkeinginan untuk mengubah apa yang bisa ia perbaiki kelak ketika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
“Sekarang saya mau jujur lah ya, tanpa harus tersinggung lah kita hard truth artinya menyampaikan realitanya begini,” ujar Ridwan Kamil.
“Sekarang saya mau nanya ke Mbak Nana, relevan nggak definisi-definisi itu? Poinnya, kepada yang kurang kita perbaiki, kepada yang bagus kita pertahankan,” sambungnya.