Plot pun bergerak dengan dinamis. Serangkaian teror dari arwah yang tinggal di penjara rumah tersebut juga memantik drama-drama kehidupan keluarga Dodit Mulyanto. Unsur komedi pun menjadi warna tersendiri tanpa terkesan memaksakan atau dibuat-buat.
Keberadaan karakter Sugeng dan Kasno yang menjadi kuncian komedi di sini tampak sukses memantik tawa dengan gaya berkomedi yang khas. Bukan semata tempelan, lelucon yang muncul dari keduanya pun tampak sangat natural, mungkin karena filmmaker sukses men-develop karakternya dengan sangat baik.
Baca Juga :
Di ending film, filmmaker tak meninggalkan motivasi Dodit kecil yang ditampilkan di awal. Hal ini menunjukkan bahwa jalannya alur film Rumah Dinas Bapak tetap berada di koridor, alih-alih bergerak semaunya.