“Makanya itu meyakinkan gue lagi bahwa budget tuh tidak selalu berkorelasi dengan output yang lo mau, gitu ya. Maksudnya of course dengan budget yang bagus, valuenya lebih bagus dan lain-lain. Tapi, akhirnya output tuh nggak ditentukan necessarily sama budget,” jelas Iman Usman.
“Jadi obviously dibanding kita blocking TV apa segala macem, ini salah satu yang paling efisien. Jadi gue cukup happy sih, dan itu makin nge-boost gue dan tim juga bahwa nggak selalu kok production value sama output itu,” ujarnya.
Belajar Sambil Jalan
Lebih lanjut, Iman Usman lantas menyebutkan bahwa pengalaman pertamanya memproduksi game show ini memberinya kesempatan untuk belajar seiring dengan produksi Clash of Champions.
“Gue juga belajar sebenernya, itu kayak beres syuting tuh gue langsung kayak ‘aduh harusnya bisa lebih gini, lebih gitu’. Terus abis itu udah masuk post-production tuh gue langsung kayak ‘aduh kok gue nggak kepikiran gini ya, nggak kepikiran gitu ya’, banyak banget lah. Dan especially aspek-aspek teknis yang sebelumnya gue nggak belajar kan, itu tuh ya udah,” ujar Iman Usman.
Iman Usman juga mengaku melibatkan diri sebagai produser dan sutradara Clash of Champions dan mengawasi proses dari A hingga Z lantaran keterbatasan budget yang ia miliki.