Jakarta – Setelah penantian panjang akhirnya film Bangsal Isolasi akan tayang mulai 25 Juli 2024 di bioskop. Sebelum menyaksikan filmnya, ada baiknya kita simak terlebih dahulu review film Bangsal Isolasi.
Film thriller produksi Mesari Pictures dan JP Pictures ini dibintangi oleh sederet aktor Indonesia kenamaan seperti Kimberly Ryder, Wulan Guritno, Ibrahim Risyad dan lainnya.
Berupaya menghadirkan kebaruan dalam sinema Indonesia, film ini menghadirkan cerita menegangkan yang berlatar di balik jeruji besi Lapas Wanita Ratu Adil. Lantas, seperti apa kisahnya? Yuk simak review Bangsal Isolasi berikut ini!
Sinopsis Film Bangsal Isolasi
Film ini berpusat pada sosok Weni (Kimberly Ryder), seorang jurnalis investigasi yang terobsesi untuk mengungkap kematian adiknya, Ratna, di Lapas Wanita Ratu Adil. Kematian Ratna yang penuh misteri dan rumor tentang Bangsal Isolasi, tempat mengerikan di mana Ratna ditemukan tak bernyawa, mendorong Weni untuk menyamar sebagai narapidana.
Masuk ke dalam lapas dengan bantuan seseorang, Weni bukan hanya dihadapkan pada kerasnya kehidupan penjara, tetapi juga terjebak dalam berbagai intrik dan bahaya yang terus mengintainya.
Ia lantas bertemu dengan Bella (Wulan Guritno), narapidana berkuasa yang disegani, dan Yanti (Dafina Jasir), narapidana sekamar yang bersedia membantunya. Bersama-sama, mereka berusaha menguak rahasia kelam di balik Bangsal Isolasi dan menemukan dalang di balik kematian Ratna.
Semakin ia mendalami penyelidikannya, Weni semakin dihantui oleh teror dan kejadian-kejadian aneh yang terjadi di Bangsal Isolasi. Rumor tentang arwah gentayangan dan kutukan yang menyelimuti tempat itu kian memperkuat kesan mencekam dan penuh misteri.
Lantas, misteri apa yang sebenarnya tersembunyi dalam bangsal isolasi dan penjara Ratu Adil tersebut? Jangan lupa saksikan film Bangsal Isolasi di bioskop terdekat ya!
Review Film Bangsal Isolasi
Tampilan sinematik film ini cukup mencuri perhatian, terlebih didukung dengan lokasinya yang mencerminkan suasana horor dan mistis, yakni di Benteng yang usianya ratusan tahun.
Di paruh awal, penonton mungkin akan dibuat ngeri dengan mengira bahwa film ini bergenre horor. Di paruh berikutnya, cerita pun berkembang dan satu per satu lapisan tersembunyi pun mulai dikupas.
Sutradara, Adhe Dharmastriya, juga agaknya memberikan bumbu-bumbu psikologis untuk menggiring pemikiran penonton.
Di paruh berikutnya, unsur horor pun mulai luntur dan digantikan dengan suspense thriller yang cukup menegangkan. Elemen jumpscare pun menambah kengerian di dalamnya. Selain itu, diselipkan pula beberapa plottwist yang cukup oke meski beberapa orang tentu dapat dengan mudah menebaknya.