img_title
Foto : IntipSeleb/Alfa

JakartaJakarta Music Con 2024 hari ini, Minggu, 14 Juli 2024 masih digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan. Acara ini menggelar serangkaian acara yang seru dan culture abis, salah satunya adalah konferensi musik yang diisi oleh orang-orang yang telah berkecimpung di dunia musik.

Termasuk di antaranya adah Raisa Andriana, Andri Verraning Ayu (Antara Suara) dan Adryanto Pratono (Juni Records). Bersama Adit Insomnia, mereka mengupas seluk beluk konser tunggal dan festival musik serta hal-hal di antaranya. Penasaran? Yuk scroll lebih lanjut!

Kekhawatiran untuk Gelar Konser Tunggal

IntipSeleb/Alfa
Foto : IntipSeleb/Alfa

Menjamurnya festival musik di Indonesia bak dua sisi mata uang. Meski membawa dampak baik bagi industri musik, terkadang festival membuat beberapa musisi cenderung tak ingin beranjak dari zona nyamannya.

Andri Verraning Ayu dari Antara Suara menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh adalah minimnya tawaran konser tunggal dan insecurity dari para musisi.

"Di Indonesia itu lebih sering dapet tawarannya festival mungkin ya atau dapet kesempatan tuh selalu main di acara orang, tapi jarang yang menawarkan untuk bikin konser sendiri. Uniknya, musisi Indonesia itu banyak yang belum pede untuk bikin konser sendiri. Ada kekhawatiran kayak tiketnya tuh bakalan laku nggak sih. Terlalu banyak overthinking sehingga membuat mereka fokus perform di acara orang," ungkapnya dalam sebuah talkshow di Jakarta Music Con 2024 yang digelar di M Bloc Space Minggu, 14 Juli 2024.

Mengamini hal tersebut, Raisa Andriana mengaku sempat dilanda krisis kepercayaan diri setiap kali hendak menggelar konser. Salah satu pemicunya adalah sinisme dari pihak luar yang membuatnya takut untuk bergerak dari zona nyaman.

"Sebenernya setiap aku konser ada ketidakpedeannya masing-masing. Waktu tahun 2015 baru punya 2 album, banyak orang yang kayak 'emang udah pantes ya?'. Kita kan juga learning by doing. Kalau nggak nekat, nggak belajar ya gimana taunya," ujar musisi yang kerap disapa Yaya tersebut.

Adryanto Pratono CEO Juni Records dalam hal ini berupaya untuk membangun kepercayaan diri di kalangan musisi agar menganggap konser tunggal bukan hanya perayaan tahunan semata..

"Gue pengen coba built kepercayaan orang kalo konser tunggal itu bukan semata-mata merayakan 5 tahun, 10 tahun. Setiap punya album ya konser lah, itu yang mau gue encourage," ujar Boim.

Bukan Hanya Soal Uang

IntipSeleb/Alfa
Foto : IntipSeleb/Alfa

Lebih lanjut, Ayu sebagai promotor ingin mendukung musisi Indonesia agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan musisi internasional dan tak hanya manggung dengan template seadanya seperti di festival musik.

"Kita as a promotor sangat ingin untuk bisa mensupport musisi Indonesia. Kita sangat pengen musisi Indonesia punya kesempatan yang sama dengan musisi Internasional. Karena selama ini mereka hanya punya panggung di mana jatuhnya jadi perform template," katanya.

Boim juga menegaskan bahwa konser tunggal bukan hanya semata-mata ajang penghasil uang bagi musisi, namun juga sebagai bentuk bonding antarinternal musisi dan timnya.

"Ini bukan cuma soal uang. Tapi bagaimana caranya bikin sparks sama tim lo, ke band member lo karena bener-bener diperes kan lo mau bikin apa," kata manajer Raisa tersebut.

"Berkaca dari musisi internasional aja mereka punya satu single aja bisa tur, satu album bisa world tour itu tuh gimana. Jadi sebenernya harusnya bisa, cuma memang tidak di-encourage untuk itu dan banyak sinisnya sama nggak pede yg turun-temurun dari generasi sebelumnya," pungkas Raisa.

Topik Terkait