Mengamini hal tersebut, Raisa Andriana mengaku sempat dilanda krisis kepercayaan diri setiap kali hendak menggelar konser. Salah satu pemicunya adalah sinisme dari pihak luar yang membuatnya takut untuk bergerak dari zona nyaman.
"Sebenernya setiap aku konser ada ketidakpedeannya masing-masing. Waktu tahun 2015 baru punya 2 album, banyak orang yang kayak 'emang udah pantes ya?'. Kita kan juga learning by doing. Kalau nggak nekat, nggak belajar ya gimana taunya," ujar musisi yang kerap disapa Yaya tersebut.
Adryanto Pratono CEO Juni Records dalam hal ini berupaya untuk membangun kepercayaan diri di kalangan musisi agar menganggap konser tunggal bukan hanya perayaan tahunan semata..
"Gue pengen coba built kepercayaan orang kalo konser tunggal itu bukan semata-mata merayakan 5 tahun, 10 tahun. Setiap punya album ya konser lah, itu yang mau gue encourage," ujar Boim.
Bukan Hanya Soal Uang
Lebih lanjut, Ayu sebagai promotor ingin mendukung musisi Indonesia agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan musisi internasional dan tak hanya manggung dengan template seadanya seperti di festival musik.