Jakarta – Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja garapan sutradara Agustinus Sitorus akhirnya dapat disaksikan di bioskop mulai hari ini, Kamis, 11 Juli 2024. Drama komedi romantis produksi PIM Pictures ini dibintangi olej Mark Natama dan Novia Situmeang, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat.
Berkisah tentang mahasiswa tingkat akhir yang harus melakukan riset soal DI Panjaitan di tanah nenek moyangnya, ia pun akhirnya menemukan jati diri dan asal-usulnya. Sebelum nonton, yuk simak dulu review film Harta, Tahta, Boru Ni Raja berikut ini!
Sinopsis Harta Tahta Boru Ni Raja
Harta, Tahta, Boru Ni Raja bercerita tentang Jerry Tan (Panjaitan) yang judul skripsinya selalu ditolak dosen, hingga akhirnya ia tertinggal oleh 3 sahabatnya Elin, Aliya dan Hendro yang lulus lebih dulu.
Lewat usul teman-temannya, judul skripsinya diterima yang membahas tentang sejarah tokoh Nasional D.I Panjaitan. Terlebih mengingat nama marganya yakni Panjaitan.
Judul skripsi itu lantas mengharuskan Jerry untuk pergi ke kampung halamannya ke Balige untuk pertama kalinya beserta 3 sahabatnya, untuk melakukan riset skripsinya.
Ternyata selain menyelesaikan skripsi di kampung halaman, dia juga harus menyelesaikan kisah cintanya dengan gadis Batak yang membantunya melakukan riset bernama Ita. Akankah kisah cinta mereka berujung manis? Temukan jawabannya di film Harta Tahta Boru Ni Raja ya!
Review Harta Tahta Boru Ni Raja
Film yang mengusung budaya dan adat Batak ini meski memiliki niat yang mulia, sayangnya terbilang gagal dieksekusi dengan baik. Bermodal pemandangan Danau Toba yang cantik, penceritaan film ini terasa kurang nendang.
Plot yang kurang kuat, kisah cinta yang alakadarnya, dan kearifan lokal Batak dibungkus menjadi sebuah dokumentasi yang kurang padu. Akting para pemainnya pun bisa dibilang datar. Tapi bisa dimengerti mengingat ini adalah debut dari Mark Natama dan Novia Situmeang di dunia akting.
Chemistry antara Mark dan Novia juga terasa kurang gereget. Sama halnya dengan persahabatan Jerry, Elin, Hendro dan Aliya yang terasa unbelieveable.
Mengingat riset skripsi menjadi penggerak cerita seorang Jerry Panjaitan (Mark Natama) dan kawan-kawan dalam menemukan keindahan Toba dan asal-usul Jerry, kesimpulan dari perjalanan Jerry pun tidak dapat dicerna dengan baik.
Secara garis besar, film Harta, Tahta, Boru Ni Raja kurang bisa memadukan antara budaya Batak, drama persahabatan dan cinta, serta proses penemuan jati diri dengan harmonis.