img_title
Foto : YouTube Denny Sumargo

Jakarta – Sebagai orang yang cerdas dan berprestasi, Sandy Kristian Waluyo mengaku kerap terbebani dengan ekspektasi orang lain terhadap dirinya. Sempat gagal masuk Pelatnas olimpiade berkali-kali, mental peserta Clash of Champions tersebut terguncang.

Puncaknya, Sandy mengaku pernah ada di titik depresi, lho. Penasaran seperti apa ceritanya? Yuk simak selengkapnya berikut ini!

Gagal Berkali-kali

Instagram/ @sandyk_sk
Foto : Instagram/ @sandyk_sk

Perjalanan Sandy Clash of Champions untuk berada di titik ini tidaklah mudah. Siapa sangka, peraih IPK 5.0 di National University of Singapore (NUS) tersebut pernah berkawan erat dengan kegagalan. Hal itu terjadi ketika ia hendak mengikuti Pelatnas untuk olimpiade.

Berkali-kali mencoba mengikuti Pelatnas dari SMP, ia baru mendapatkan kesempatan untuk lolos pelatnas olimpiade di tahun keduanya di SMA. Hal tersebut sempat membuatnya tertekan mengingat ekspektasi orang terhadap dirinya.

“Aku coba ikut Pelatnas dari SMP itu gagal, SMA kelas 10 gagal, pas kelas 11 tuh baru dapet baru bisa lolos,” ungkap Sandy Kristian Waluyo dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo pada Kamis, 11 Juli 2024.

“Itu rasanya kayak sempet tertekan, karena ekspektasi orang tuh mikirnya ‘oh kamu pasti lolos lah’ tapi realitanya nggak lolos lagi nggak lolos lagi,” sambung Sandy.

Sempat Alami Depresi

Instagram/ @sandyk_sk
Foto : Instagram/ @sandyk_sk

Ekspektasi orang dan realita yang terjadi pada diri Sandy membuatnya tertekan. Bahkan, ia sempat mengalami depresi. Hal tersebut diperparah dengan kondisi pada masa Pandemi Covid yang membuat situasi serba terbatas.

Pada momen-momen tersebut, Sandy memilih untuk mengurung diri di kamar tidur dan menangisi kegagalan-kegagalannya selama ini. Terlebih ia telah mendedikasikan waktu dan berupaya keras untuk mengikuti olimpiade sejak kecil.

“Itu jadi nabrak gitu lho di mental. Terus sempet depresi juga. Itu waktu zaman-zamannya Pandemi kak. Jadi kayak di rumah terus, nggak ketemu orang. Itu aku bisa ngunci diri di kamar kayak nangis sendiri karena nggak bisa sesuai sama ekspektasi orang, takut ngecewain orang tua, nggak mau ngecewin diri sendiri juga,” katanya.

“Karena usaha terus biar bisa lolos ke tim olimpiade ini kan sangat dedikasi ya dari kecil,” tandas Sandy Clash of Champions. (bbi)

Topik Terkait