Jakarta – Kabar melegakan datang dari selebgram Fuji. Pasalnya, Batara Ageng eks manajernya yang diduga menggelapkan uang hasil pekerjaannya telah ditahan oleh pihak kepolisian.
Batara juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polda Metro Jakarta Barat. Penasaran seperti apa selengkapnya? Yuk simak artikelnya berikut ini!
Ditetapkan Sebagai Tersangka
Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat telah menetapkan Batara Ageng, eks manajer artis Fujianti Utami atau Fuji An sebagai tersangka dalam kasus penggelapan dana.
Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan juga mengatakan bahwa Batara Ageng telah ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Barat sejak 29 Juni 2024 lalu.
“Kami telah menahan saudara BA,” kata Andri Kurniawan dikutip dari Viva.co.id pada Minggu, 6 Juli 2024.
“Setelah diperiksa, kami melakukan penahanan sejak Sabtu 29 Juni 2024,” sambungnya.
Pihak kepolisian menetapkan mantan manajer Fuji tersebut sebagai tersangka penggelapan dana dengan total dana yang digelapkan mencapai Rp1,3 miliar. Di depan penyidik, Batara Ageng pun telah mengakui perbuatannya tersebut.
Batara membenarkan bahwa total nominal uang Rp1.312.997.100 tersebut merupakan hasil pembayaran dari brand dan agency yang seharusnya menjadi hak Fuji. Namun, uang tersebut malah masuk ke rekening bank pribadi milik Batara Ageng.
“Uang tersebut tidak dilaporkan dan tidak diberikan ke saudaru Fujianti Utami Putri,” kata Andri Kurniawan.
Fuji Bawa Sederet Bukti
Saat ini, pihak kepolisian tengah melengkapi berkas perkara untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.
Sebelum itu, Fuji didampingi oleh kuasa hukumnya membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Barat pada 7 September 2023. Fuji membawa sederet barang bukti perbuatan Batara Ageng eks manajernya tersebut. Bukti-bukti yang diserahkan ke pihak kepolisian wujudnya berupa perjanjian kerja dan bukti elektronik.
Fuji mulai mencurigai manajernya sejak tahun 2022. Ia mencium ada ketidakberesan setelah puluhan kliennya mengajukan komplain. Hal tersebut membuat nama baik Fuji di mata klien menjadi buruk
“Saat itu aksesnya selalu ditutup, aku ingin menghubungi brand, tapi aksesnya selalu nggak ada,” kata Fuji.