Jakarta – Meski menganut agama Katholik, Denny Sumargo mengaku memiliki kedekatan dengan agama Islam sejak kecil. Siapa sangka, rupanya ia pernah tinggal di pesantren di usianya yang masih kanak-kanak.
Hal tersebut lantaran ia dititipkan sang ibu, sementara sang ibu harus bekerja di tempat lain. Penasaran seperti apa kisahnya? Yuk simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Tinggal di Pesantren Sejak Kecil
Dalam perbincangannya dengan Atta Halilintar di kanal YouTube Need A Talk, Denny Sumargo menyebutkan pengalamannya tinggal di pesantren di usianya yang masih kecil.
“Saya kan dari kecil udah di pesantren. Saya kan ngaji dari kecil,” ungkapnya dikutip dari podcast Need A Talk pada Kamis, 27 Juni 2024.
Hal ini lantaran sang ibu menitipkannya di sebuah pesantren karena ia harus bekerja dan tidak diperbolehkan untuk membawa serta Denny Sumargo kecil bersamanya. Meski nonmuslim, sang ibu tak mempermasalahkan hal tersebut sama sekali.
“Saya waktu kecil kan dititip-titip. Mama kan ga punya tempat tinggal, dia numpang di tempat dia kerja, salon. Gue dititip dong, kan ga boleh bawa anak. Di tempat gue dititip, mungkin juga mama tidak terlalu menekankan agama itu harus beragama apa, tapi yang mama tekankan harus ingat sama Tuhan. Jadi kan gue juga gak terlalu terpikirkan untuk beragama,” jelasnya.
Meski pengalaman tinggal di pesantren tersebut sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, namun ia masih dapat mengingat sebagian ajaran agama Islam bahkan ayat-ayat Al-Quran yang ia pelajari saat kanak-kanak dulu.
“Nah di tempat gue tinggal itu rata-rata kan muslim, jadi dipikir gue Islam. jadi sore-sore ikut pengajian anak-anak. Jadi beberapa hal itu masih terekam di kepala gue. Itu membuat gue merasa bahwa diri gue dengan Islam itu cukup dekat. Bahkan agama pertama yang gue belajar itu Islam,” sambungnya.
Sempat Agnostik
Saat beranjak dewasa, Denny Sumargo pun mulai mempelajari agama lain termasuk yang ie peluk saat ini. hal ini sempat menimbulkan kebingungan dalam dirinya terkait agama. Bahkan, ia mengaku sempat menjadi agnostik dan tidak bergantung kepada agama apapun.
“Kemudian abis itu gue masuk gereja, Katholik. Di situlah saya mulai bingung, kenapa ya agama banyak sekali, apakah Tuhan di setiap agama itu sama, apakah Tuhan itu satu ataukah dia punya beberapa versi,” katanya.
“Akhirnya pelajari lewat buku-buku, sampai akhirnya saya merasa bahwa jawabannya akan tetap kembali ke masing-masing keyakinan. Gue akhirnya memutuskan untuk tidak terlalu bergantung kepada agama, kayak agnostik gitu,” pungkas Denny Sumargo. (bbi)