IntipSeleb – Sosok Benyamin Sueb jadi Google Doodle bertepatan pada Selasa, 22 September 2020, merupakan hari peringatan peresmian Taman Benyamin Sueb yang berlokasi di Jakarta.
Guna memperingati hal itu, Google memutuskan untuk membuatkan Doodle Benyamin Sueb yang muncul pada halaman depan Google, khusus hari ini saja. Benyamin Sueb dikenal sebagai seniman Betawi yang sudah berkecimpung di dunia seni dari tahun 1950-an. Lantas bagaimana transformasi karier Benyamin Sueb selama masa hidupnya? Yuk kita bahas satu per satu.
Honey, Money, and Djakarta Fair (1970)
Sumber foto: blogspot
Film ini merupakan film pertama yang dilakoni oleh Benyamin Sueb. Melalui film ini, bibit perfilman Benyamin Sueb dikenal oleh masyarakat. Disutradarai oleh Misbach Yusa Biran, Benyamin berperan sebagai penyanyi di Jakarta Fair.
Walau bukan menjadi peran utama, Benyamin Sueb ditunjuk sebagai peran pembantu karena merupakan pria asli Betawi. Sehingga sutradara menilai jika peran ini akan sesuai dengan suasana film yang mengambil latar tempat di tengah keramaian Jakarta Fair.
Banteng Betawi (1971)
Sumber foto: wikipedia
Berkat film perdananya, kini Benyamin Sueb laris manis di pasar perfilman Indonesia. Kini ia memerankan peran Bang Miun yang membantu dan menyembunyikan Si Pitung bersama Aisah untuk kawin lari.
Sebagai pemeran pembantu dalam kisah pahlawan asli Betawi, Benyamin Sueb tidak terlalu menonjol. Namun perannya membuat sutradara Nawi Ismail tidak bisa menggantikannya.
Benyamin Biang Kerok (1972)
Sumber foto: wikipedia
Selang satu tahun, kini Benyamin Sueb berhasil berperan sebagai pemeran utama. Sutradara Nawi Ismail mempercayakan karakter Pengki kepada Benyamin Sueb. Film ini kental dengan unsur komedi, namun tak mengabaikan kritikan kepada perbedaan sosial yang terjadi di masyarakat.
Pada cerita ini, Pengki selalu mengerjai majikannya. Mulai dari menjual bensin mobil, berpura-pura jadi tuan besar, merayu gadis-gadis cantik. Namun Benyamin Sueb malah ketimpah batunya, akibat gadis cantik itu berkunjung ke rumah majikannya.
Poster Benyamin Biang Kerok ini tidak menampilkan potret Benyamin Sueb atau pemeran lainnya. Justru Nawi Ismail lebih menonjolkan karakter karikatur yang kaya dengan unsur ketelitian.
Benyamin Brengsek (1973)
Sumber foto: wikipedia
Lagi-lagi aktor yang lahir pada 5 Maret 1939 ini kembali memerankan peran utama dengan nama yang sama di film. Kali ini Benyamin mencoba peruntungan ke Jakarta. Segala macam pekerjaan dilakukan dengan semangat. Mulai dari tukang parkir, tukang cukur, bintang film, banci, penjaga kebun binatang, penarik becak, petinju dan lain-lain. Akhirnya ia menemukan jalan hidup yang baik dan sukses.
Pada film ini, Benyamin tampil dengan rambut ikal yang tumbuh lebat. Terkadang, rambut itu ditutupi oleh topi atau dibiarkan begitu saja saat ia menjadi petinju.
Benyamin Tukang Ngibul (1975)
Sumber foto: wikipedia
Tampaknya serial film yang memerankan Benyamin Sueb makin laris saja. Terbukti di tiap tahun, Benyamin sukses melakoni beberapa film dengan nama dirinya sendiri. Dengan menyuguhkan tema dan jalan cerita yang berbeda, Benyamin Sueb kali ini tampil sebagai orang yang suka berjudi.
Kerap kalah dan apes, membuatnya bertekad untuk menggandakan uang tersebut. Alhasil jalan tidak halal ditempuhnya, mulai dari berjualan obat palsu hingga bercekcok dengan temannya. Namun usai beraksi, Benyamin Sueb malah jatuh ke tangan polisi. Setiap film Benyamin Sueb tetap menjunjung hikmah dan manfaat yang dapat diambil oleh penonton.
Masih dengan gaya rambut ikal yang khas, Benjamin Sueb tampil dengan ekspresi bingung pada poster film ini. Pada Benyamin Tukang Ngibul, Ben juga berkesempatan beradu akting dengan Grace Simon.
Si Doel Anak Modern (1976)
Sumber foto: wikipedia
Sebelum melakoni sitkom Si Doel Anak Sekolahan, Benyamin Sueb lebih dulu terjun ke film Si Doel Anak Modern. Disutradarai oleh Sjuman Djaja, film ini bercerita Doel yang hanya bisa menganggur di kampung halamannya. Ia pun membujuk sang ibu untuk menjual tanah yang ada di kota demi menikahi gadis impiannya. Namun alih-alih begitu, Benyamin malah menjadi anak yang sok modern.
Berkat akting cemerlangnya, film ini mendapatkan dua penghargaan yakni Film terlaris V di Jakarta dan Piala Akademi Sinematografi LPKJ untuk editing terbaik II dan fotografi terbaik II.
Asal Tahu Saja (1984)
Sumber foto: blogspot
Beralih ke dekade selanjutnya, Benyamin Sueb kini membintangi film bersama Eva Arnaz. Keduanya saling jatuh cinta. Namun karakter Benyamin mengaku sebagai sarjana psikologi, sedangkan karakter Eva Arnaz sebagai mahasiswi kedokteran yang tengah meneliti bayi.
Keduanya beralasan demikian, karena ingin mendapatkan persetujuan untuk menjalin kasih dari majikan masing-masing. Tetapi upaya mereka gagal ketika majikannya mengetahui telah ditipu, akhirnya Benyamin dan Eva dipecat dari pekerjaan secara bersamaan.
Si Doel Anak Sekolahan (1994)
Sumber foto: kincir
Sitkom komedi kehidupan ini tampaknya menjadi karya di industri akting bagi Benyamin Sueb. Ia hanya tampil dalam 2 dari 7 musim yang tersedia. Berperan sebagai Sabeni atau Babe, yang merupakan ayah dari Doel (Rano Karno).
Pada musim pertama, sitkom ini tampil dengan 6 episode. Episode itu berisi tentang cara keluarga Betawi memegang teguh nilai-nilai tradisional di tengah perkembangan teknologi modern. Sedangkan pada musim kedua, tayang lebih lama yakni 26 episode. Pada musim inilah, konflik percintaan, keluarga, hingga ekonomi hadir.
Namun sayang, pada 5 September 1995 Benyamin Sueb meninggal dunia setelah koma beberapa hari usai main sepak bola dan terkena serangan jantung. Untuk menutupi kepergian Benyamin Sueb, karakter Sabeni diskenariokan meninggal karena serangan jantung juga, sama seperti Benyamin Sueb.
Itulah transformasi karier dunia akting dari Benyamin Sueb. Aktor Betawi asli ini masih meninggalkan segudang karya yang masih bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya. Benyamin Sueb meninggal pada usia 56 tahun dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta pada 1995 karena serangan jantung.