img_title
Foto : IntipSeleb/Fabbiola Irawan

Jakarta Joko Anwar mencoba menjajal genre baru yakni science-fiction lewat serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams yang akan tayang di Netflix. Biasanya akrab membuat film horor, Joko berani mencoba Sci-Fi karena potensi luar biasa.

Tetapi, Joko Anwar menerapkan sebuah prinsip ketika menciptakan cerita bertema Sci-Fi. Apa itu? Simak artikelnya!

Perlu Ada Kebaruan dalam Menciptakan Karya

IntipSeleb/Fabbiola Irawan
Foto : IntipSeleb/Fabbiola Irawan

Joko Anwar memiliki banyak karya, baik film maupun cerita. Tapi, ia lebih terkenal melalui film-film horornya.

Oleh karena itu, lewat serial Nightmares and Daydreams ini, Joko Anwar menjajal genre baru yakni science-fiction supranatural. Pasalnya, ia sebagai kreator merasa bertanggung jawab menyajikan karya yang beragam.

"Kami percaya untuk bisa ciptakan series yang suistanable, perlu ada kebaruan. Karena kalau penonton diberi hal itu-itu saja, bosan," ujar Joko Anwar saat jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.

"Kita sebagai kreator punya tanggung jawab menciptakan suguhan yang lebih variasi," paparnya.

Genre Sci-Fi Punya Potensi Besar

IntipSeleb/Fabbiola Irawan
Foto : IntipSeleb/Fabbiola Irawan

Joko Anwar mengakui jika genre horor punya penggemar yang loyal di Indonesia. Pasalnya, film horor jni mengambil cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

"Film horor itu sangat dekat dengan Indonesia. Penontonnya selalu ada. Karena apa? Karena itu yang selalu dekat dengan kita. Setiap hari kita berhadapan dengan hal-hal yang berbau supranatural. Itu sesuatu yang normal (ditemui)," beber Joko Anwar.

Selain horor, Joko Anwar menilai genre Sci-Fi juga punya potensi yang besar. Asalkan, lanjutnya, menyajikan cerita yang relate dengan kehidupan nyata.

"Nah science fiction potensinya seperti apa? Potensinya besar sekali. Asalkan ceritanya dekat dengan kita. Iya ini Sci-Fi, tapi ceritanya yang kita alami setiap hari," katanya.

"Jadi, yes science-fiction punya potensi yang luar biasa. Dengan catatan, harus relevan dan relate dengan apa yang kita alami," tandas Joko Anwar.

Serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams terdiri dari tujuh episode yang memiliki cerita yang berbeda, tetapi punya benang merah atau hubungannya. Serial ini dibintangi 65 pelaku sineas, seperti Ario Bayu, Asmara Abigail, Fachri Albar, Ayu Laksmi, dan banyak lagi. Serial Nightmares and Daydreams siap tayang serentak di 190 negara pada 14 Juni 2024 melalui platform streaming Netflix.

Topik Terkait