img_title
Foto : Instagram/@dr.tirta

IntipSeleb – Dokter Tirta ikut turun tangan melacak oknum dokter yang diduga melakukan pelecehan pada seorang penumpang saat melakukan rapid test. Seperti diketahui, belakangan viral curhatan seorang wanita berinisial LHI yang mengaku dilecehkan dan diperas oleh seorang oknum yang mengaku dokter saat menjalani rapid test di Bandara Soekarno Hatta.

Dokter Tirta yang melihat cuitan tersebut ikut geram terhadap oknum tersebut dan ikut melacaknya. Tapi ternyata, dia menemukan fakta lain yang membuatnya menduga jika oknum tersebut bukanlah seorang dokter. Dia juga meminta wanita tersebut untuk mau mengungkap ciri-ciri diduga pelaku. Bagaimana ceritanya? Berikut penjelasannya.

Baca juga: Ribut Lagi, Jerinx SID Ngatain Dr Tirta Otak Pas-pasan

Kronologi Pelecehan dan Pemerasan

Twitter
Foto : Twitter

Pada Jumat, 18 September 2020, viral sebuah thread Twitter dari akun @listongs yang menceritakan tentang kejadian pelecehan dan pemerasan oleh oknum dokter yang dialaminya saat menjalani rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Banten.

Peristiwa itu terjadi saat LHI hendak terbang ke Nias, Minggu 13 September 2020. Sebelum terbang, dia berencana melakukan rapid test di Bandara, karena sebelumnya dia belum sempat melakukan tes.

"Pada hari Minggu, 13 September 2020, aku mau pergi ke Nias Sumut dari Jakarta. Karena belum sempat melakukan rapid test di hari sebelumnya, jadi aku berencana untuk melakukan rapid test di bandara," tulis akun @listongs seperti dikutip IntipSeleb, Minggu 20 September 2020.

LHI mengaku sampai di terminal 3 bandara Soetta pada pukul 4 pagi, untuk melakukan tes di tempat resmi yang disediakan pihak bandara. Dia yakin bahwa hasil tes akan non reaktif, tapi ternyata dia justru dinyatakan reaktif. Dia sudah berniat membatalkan penerbangannya, namun dokter yang melakukan pemeriksaan justru menawarkan perubahan data atas hasil rapid yang dijalaninya.

"Habis itu dokternya nanyain, 'kamu jadi mau terbang gak?' di situ aku bingung kan, hah kok nanya nya gini. Terus aku jawab lah 'lah emangnya bisa ya, pak? kan setau saya ya kalo reaktif ga bisa lanjut travel', habis itu dokternya bilang 'ya bisa nanti saya ganti data-nya'," ujar LHI.

Singkat cerita, LHI yang sempat menolak akhirnya menerima tawaran itu. Tapi ternyata, oknum dokter tersebut mengikutinya hingga departure gate dan meminta bayaran. LHI pun mengaku memberikan transfer pada dokter itu sebesar Rp1,4 Juta. Selain meminta bayaran, dia juga menyebut oknum dokter tersebut melakukan pelecehan kepada dirinya dengan mencoba mencium bibirnya serta meraba payudara.

"Aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak :(abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. Di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam," ujarnya.

Dia sendiri mengaku tidak dapat melakukan perlawanan saat kejadian tersebut karena merasa terpukul dan tidak berdaya.

"Please jngan hujat aku ‘aku nya yang ngebolehin/gak ngelawan’ tapi jujur, pada saat kejadian bener2 gak bisa ngapa2in dan ngerasa powerless," tandas @listongs.

Dokter Tirta Lacak Oknum Dokter

Twitter
Foto : Twitter

Utasan di Twitter tersebut memancing kemarahan publik, banyak di antara mereka yang geram terhadap oknum dokter yang dimaksud @listongs, termasuk dengan dr. Tirta. Dia ikut merespon peristiwa tersebut menggunakan akun Twitter-nya @tirta_hudhi.

Dalam cuitannya, dr Tirta berharap agar dokter tersebut cepat ditangkap. Rupanya, dokter yang juga pengusaha itu ikut membantu untuk melacak identitas oknum dokter itu di KKI (Konsil Kedokteran Indonesia), tapi ternyata nama yang dimaksud tidak ditemukan. Dia pun meminta @listongs menceritakan ciri-ciri dokter yang diduga pelaku pelecehan itu.

"Semoga pelaku cepet tertangkap dan diproses sesuai aturan, ini kami bantu cek di KKI (konsil kedokteran Indonesia) ga ada nama itu kak. Kalo boleh tau selama di tkp, inget baju / memakai rompi / seragam apakah? Terima kasih kak," tulis dr. Tirta pada Sabtu, 19 September 2020.

Tak berhenti sampai di situ, dr. Tirta kembali mengunggah hasil tangkapan layar tentang identitas sang dokter. Dia menunjukkan beberapa data mengenai oknum dokter tersebut yang justru mencuatkan dugaan kalau dia bukanlah seorang dokter.

"Kami lacak lagi kak. Ini info dari kawan-kawan. Dia kayanya statusnya pendidikannya begini kak. Kampus ketemu, tertera di caption. Masuk 2015. Di data katanya non aktif. Berarti dugaan bisa jadi dia ngaku-ngaku dokter. Sekarang tinggal call univ yang bersangkutan," lanjut dokter Tirta.

Di dalam unggahan tersebut terungkap oknum seorang laki-laki berinisial EFY yang mengambil program studi Profesi Dokter. Sampai saat ini, belum diketahui kelanjutan kasus pelecehan dan pemerasan yang terjadi saat rapid test tersebut. Belum ada pula lanjutan dari aksi yang dilakukan dokter Tirta.

Baca juga: 6 Fakta Pertemuan Dr Tirta dan Anji di Gunung Terkait Hadi Pranoto

Topik Terkait