IntipSeleb –Prilly Latuconsina merupakan produser dalam film Temurun, horor pertama dari rumah produksi Sinemaku Pictures. Sebagai produser, Prilly tentu ingin film Temurun mendulang kesuksesan.
Uniknya, Prilly Latuconsina bisa menjalani work-life balance saat mempromosikan film Temurun melalui sebuah acara. Apa itu? Yuk, intip pengakuannya dalam spesial artikel Work-Life Balance!
Buat Event Lari untuk Promosikan Film
Untuk promosi film Temurun, Prilly Latuconsina menggabungkannya dengan acara lari. Hal ini tercetus saat pertama kali syuting di lokasi.
“Emang kita kalau marketing maunya eksplor aja. Berhasil atau enggak, ya urusan nanti. Yang penting coba dulu. Ide lari itu muncul saat hari pertama syuting. Semua ngumpul di lokasi, terus kepikiran Temurun jadi Temu-Run (lari). Kayaknya lucu ya kalau bikin acara lari,” ungkap Prilly Latuconsina saat press screening film Temurun di Jakarta Selatan baru-baru ini.
Kebetulan, adegan pembuka film Temurun ada unsur larinya. Makanya, Prilly Latuconsina dan tim merasa membuat acara lari sangat cocok untuk promosi film
“Terus juga kan opening act-nya itu lari-lari kan. Jadi Temurun itu sebenernya lari dari apa sih? Kan itu ceritanya. Dia mau lari dari sesuatu yang diturunkan,” tuturnya.
“Yaudah kita bikin acara marketingnya lari aja. Bisa lari dari apa aja kan. Akhirnya, kita night run malam-malam ada hantu-hantu gitu,” beber Prilly Latuconsina.
Selesaikan Maraton Lebih Cepat dari Biasanya
Uniknya, Prilly Latuconsina menyelesaikan maraton lari 5 kilometer hanya dalam waktu 30 menit, padahal sebelumnya 45 menit. Pasalnya, ada adrenalin saat lari di malam hari dengan properti hantu.
“Dan aku juga baru pertama kali olahraga lari, karena sebelumnya belum pernah. Waktu aku latihan normal 5K itu aku tempuh 45 menit. Tapi pas event, karena saya lari dari hantu juga, 5K diselesaikan dalam 30 menit. Berasa banget adrenalinnya lari malem-malem sambil ngeliat hantu, seru juga,” tandasnya.
Saat membuat event lari ini, Prilly Latuconsina dan tim Sinemaku Pictures juga bisa menjangkau target pasar yang lebih luas. Karena bukan hanya dengan penggemar film, tapi komunitas lari.
“Kita bisa menjamak market juga. Karena kebetulan bukan cuma fans film aja, komunitas lari juga ikutan acara dan nonton filmnya juga,” pungkas Prilly Latuconsina.