img_title
Foto : Tvonenews.com

JakartaKasus pembunuhan Vina kembali diusut pasca perilisan film Vina: Sebelum 7 Hari. Linda, sahabat Vina yang mengaku dirasuki oleh mendiang delapan tahun lalu pun muncul untuk turut menjalani pemeriksaan kasus ini.

Namun, pengakuan Linda bahwa ia dirasuki arwah Vina untuk kedua kalinya diragukan oleh banyak pihak, termasuk pengacara kondang Hotman Paris. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Kata Hotman Paris Soal Kesaksian Linda

YouTube Cumicumi
Foto : YouTube Cumicumi

Film Vina: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata menarik perhatian banyak orang. Film yang telah mendapat lebih dari 5,5 juta penonton ini pun memicu kembali diprosesnya kasus pembunuhan mendiang Vina.

Namun, kemunculan sahabat Vina, Linda, menuai kontroversi. Kehadiran sekaligus pengakuannya yang dirasuki arwah Vina untuk kedua kalinya dinilai dapat menyesatkan penyelidikan sekaligus menggiring opini publik.

Hotman Paris, pengacara kondang yang menjadi kuasa hukum keluarga Vina, juga menyimpan kecurigaan. Meski siap membantu keluarga mendiang dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan ini, ia mengakui bahwa kesaksian Linda, yang mengaku kesurupan, tidaklah valid.

"Namanya juga pemeriksaan kerasukan, itu pasti hasilnya gak pasti. Itu salah-salah pun, dia bukan saksi fakta. Jadi dia gak bisa mengatakan dia saksi palsu,” ungkap Hotman Paris, dikutip dari Cumicumi pada Kamis, 30 Mei 2024.

“Namanya juga kerasukan. Bagaimana. Dan itu benar atau tidak pun tidak bisa dipake sebagai acuan. Anggep aja gak ada. Tapi sebagai petunjuk, boleh. Tapi di mata hukum itu gak ada," lanjutnya dalam konferensi pers yang diadakan Rabu, 29 Mei 2024 lalu.

Dorong Polisi Lakukan Tes Kebohongan pada Linda

VIVA/TV One
Foto : VIVA/TV One

Terkait pernyataan Linda yang mengaku kerasukan arwah Vina, Hotman Paris mendesak pihak kepolisian untuk melakukan tes kebohongan terhadap Linda, begitu juga pada para terpidana kasus ini.

"Justru itu semuanya harus dilakukan secara maksimum. Tes kebohongan. Apalagi saya bilang yang bisa melakukan ini semua adalah dari aparat penguasa negeri ini. Kami gak bisa apa-apa. Keluarga korban mana bisa. Semua dites kebohongan, termasuk 8 terpidana dites kebohongan. Kemudian saksi-saksi," kata Hotman Paris.

Pengacara berusia 64 tahun ini juga menekankan pentingnya tes kebohongan untuk Saka. Hal ini berkaitan dengan pernyataan kuasa hukum Saka yang mengklaim bahwa kliennya adalah korban salah tangkap.

"Bagaimana itu bisa disebut kecelakaan. Itu ada hasil otopsinya. Di dalam putusan pun, Saka ada peranannya. Di BAP pun ada dia ikut memukul. Hal-hal itu yang perlu diproses hukum. Jadi tiga DPO ini peranannya sangat terperinci," tutur Hotman Paris.

Topik Terkait