Perceraian tersebut juga membuat Gisel berkonsultasi ke psikolog. Saat itu, Gisel disebut kurang kasih sayang terutama dari sosok ayah, yakni figur pemimpin yang bisa dijadikan pegangan dalam hidupnya. Selama ini, Gisella Anastasia memang hanya menunjukkan kedekatannya dengan sang ibu.
"Dia ngomong aku tuh begini karena aku tuh kurang sosok ayah dari kecil. Bapak ada, cuma kan ya sibuk dengan urusannya sendiri, kerja. Terus ya ada lah di keluarga kami ada badai-badai sedikit lah, pokoknya emang kurang, kurang deket gitu. Jadi menurut dia aku tuh begini tuh karena emang aku kering, emang haus kasih sayang, emang karena butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadiin pegangan, gitu. Jadi dia kayak mengonfirmasi gitu," kata Gisel.
Gisel Berusaha Memperbaiki Diri
Sempat menyalahkan masa lalu, penyanyi 29 tahun ini sekarang menjadi lebih tegar. Dia terus berusaha untuk memperbaiki dirinya dan terus berdoa pada Tuhan. Menurutnya, masa lalu yang dialaminya seharusnya dijadikan pembelajaran untuk membentuk seseorang menjadi lebih baik. Sekarang, Gisel tengah menjalin hubugan dengan pebasket, Wijaya Saputra.
"Harusnya bukan jadiin pembelaan kayak gitu, tapi memang jadi pembelajaran. Pokoknya itu emang udah dijadiin buat membentuk kita sebenernya. Untuk membentuk kita jadi lebih baik, jadi nggak bisa nyalahin masa lalu. Kita harusnya berdamai, kita maafin masa lalu. Harusnya bisa, emang harus pakai Tuhan sih. Kalau enggak sih emang susah sih," tandas Gisella Anastasia.
Seperti diketahui, Gading Marten dan Gisella Anastasia menikah di Pulau Dewata, Bali pada 14 September 2013 lalu. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak bernama Gempita Nora Marten. Namun setelah lima tahun berumah tangga, keduanya yang dikenal sebagai keluarga harmonis akhirnya dinyatakan resmi bercerai pada Januari 2019. Kini, Gisel baru menyadari adalah keputusan yang salah berpisah dari Gading Marten. Semoga sehat selalu, Gisella Anastasia.
