Dua Hati Biru berhasil membawakan kisah nyata yang dialami oleh banyak orang tua muda saat ini sekaligus fenomena pernikahan dini. Film ini menunjukkan sisi lain pernikahan dini yang tak seindah dugaan banyak orang maupun kisah fiksi.
Kisah dalam film ini sangat baik dalam menunjukkan bahwa pola pikir dan pola asuh pasangan suami-istri yang belum stabil dan rentan stress dapat berpengaruh pada ketahanan rumah tangga sekaligus kekuatan mental sang anak.
Dari konflik rumah tangga, cara mengasuh anak, belum lagi masalah dengan orang tua masing-masing memperlengkap drama dan konflik film ini tanpa membuatnya terlalu berlebihan dengan pace film yang teratur dan rapi.
Tidak ada plot hole yang membuat kamu penasaran di akhir film karena kisah dan konfiknya benar-benar dibuat dengan sangat baik. Adegan komedi yang rupanya banyak diimprovisasikan oleh pemeran pendukung, Keanu Angelo, juga tidak garing dan benar-benar menghibur.
Terkait para pemerannya, Angga Yunanda dan Nurra Datau memberikan penampilan sebagai pasangan suami-istri sekaligus orang tua muda yang sangat baik.
Meski pemeran Dara diganti, chemistry mereka bahkan jauh lebih baik. Adegan emosional ketika berdebat tentang masalah rumah tangga termasuk perekonomian pun terlihat sangat realistis dan memberikan semacam “tamparan realita” tentang pernikahan muda atau dini yang sebenarnya.
Di sisi lain, hadirnya Farrel Rafisqy sebagai pemeran anak Bima-Dara, Adam, serta Keanu Angelo mereka jelas menjadi penyegar dan penghibur utama film ini. Farrel tampil menggemaskan sebagai Adam dan Keanu pun menjadi support system yang penuh canda dan tawa.