"Taaruf itu bukan pacaran syariah, karena sekarang kan ada istilah pacaran syariah. Bangunin Tahajud misalnya. Taaruf bukan kaya gitu. Bukan deket terus ngerasa nyaman, tapi dalam nuansa-nuansa yang sama kaya gosip syariah. Kaya gimana? 'Astaghfirullah gak nyangka yah.' Gosipnya pake Astaghfirullah," tuturnya bercanda.
"Taaruf itu bukan pacaran Islam. Taaruf itu adalah cara kita untuk mempelajari seseorang yang serius, apakah dia masuk kriteria calon suami atau istri," sambungnya.
Pasangan Dalam Islam
Beliau menekankan bahwa kriteria seorang suami yang ideal tidak hanya mencakup kenyamanan dan kedekatan, tetapi juga tanggung jawab, kemampuan untuk memberikan perlindungan, serta kemampuan untuk memimpin keluarga dengan baik.
"Satu tanggung jawab, dua pastinya tajir. Karena Nabi Muhammad itu tajir banget. Waktu menikahi Khadijah Nabi kasih mahar 100 unta. Jadi kalo ditanya, spill donk berapa maharnya saya mau serius, samain aja kaya bunda Khadijah," tuturnya.
"Bisa mengayomi, bisa imamin, itu yang dicari. Bukan “aku nyaman kok ngobrol sama dia” bukan itu. Kalo itu masuknya kategori yang pacaran syariah. Kalo jalanin taarufnya kaya gitu, nanti kita akan tahu jawabannya, kita mau maju atau mundur pelan-pelan," tutup Ustaz Hanan Attaki.