Jakarta – Kasus bullying menjadi salah satu permasalahan yang selalu terjadi dari tahun ke tahun. Tak jarang, perilaku tidak terpuji ini menyebabkan korban bahkan bisa masuk rumah sakit hingga berujung kematian.
Yang terbaru dan ramai diperbincangkan adalah kasus bullying yang menyeret nama putra presenter kenamaan Indonesia, Vincent Rompies, Legolas Rompies dan teman-teman satu genk-nya yang menyebabkan korban dirawat di rumah sakit.
Mencuatnya kasus bullying anak Vincent Rompies tersebut pun menjadi perhatian banyak orang dan kembali menyadarkan banyak orang terkait bahaya bullying yang dapat merugikan korban.
Sebagai pengingat banyak orang bahwa bullying adalah perilaku yang tidak terpuji, para filmmaker Indonesia pun banyak memproduksi series dan film Indonesia soal bullying yang marak terjadi di masyarakat.
Dari series dan film Indonesia soal bullying tersebut, diharapkan kita bisa terus-menerus ingat bahwa bullying bisa berdampak besar bagi kehidupan korban dan bisa lebih berempati pada korban.
Penasaran apa saja? Yuk intip sederet series dan film Indonesia soal bullying yang bisa ditonton untuk menjadi pengingat akan dampak negatif perilaku perundungan.
1. Sajen
Film Indonesia soal bullying yang pertama adalah Sajen. Film Sajen yang dirilis pada tahun 2018 lalu ini menceritakan sosok Alanda (Amanda Manopo) yang memiliki niat untuk menghentikan tradisi bullying di sekolahnya.
Sayangnya, saat sedang berjuang untuk menghentikan tradisi perundungan di sekolahnya, Alanda harus mengorbankan dirinya sendiri. Ia malah menjadi salah satu korban bully di sekolahnya dan berujung kematian.
Pelajaran yang bisa diambil dari film Sajen adalah bahwa kita tidak boleh diam saja saat melihat kasus bullying. Berjuanglah untuk melawan dan meminta pertolongan kepada pihak-pihak lain, salah satunya orang terdekat seperti orang tua dan teman.
2. Aib #Cyberbully
Film soal bullying selanjutnya berjudul Aib #Cyberbully. Film yang ditulis Amar Mulkhi ini menceritakan tentang gerombolan anak SMA yang bersahabat dan terjebak dalam permainan sadis yang berujung kematian.
Permainan ini mengharuskan segerombolan anak SMA tersebut saling meneror satu sama lain agar bisa terlepas dari jebakan tersebut. Bahkan, mereka pun saling membuka aib satu sama lain.
Dari film Aib #Cyberbully kita bisa mengambil pelajaran agar bisa memanfaatkan media sosial dengan baik dan dilarang keras untuk menjelekkan atau membuka aib orang lain.
Meski sebatas permainan, tindakan yang terjadi dalam film ini sangat tidak terpuji dan hanya akan berujung memakan korban.
3. Sunyi
Film Indonesia soal bullying selanjutnya adalah Sunyi. Mengangkat soal isu perundungan di lingkungan sekolah, film ini dibalut dengan genre horor.
Film ini menceritakan tentang Alex (Angga Yunanda), remaja laki-laki yang baru saja masuk SMA dan selalu mendapatkan perlakuan kasar dan kurang baik dari para seniornya. Seperti halnya film-film soal bully sebelumnya, di film horor ini kasus bullying juga memakan korban jiwa.
Film Sunyi memberikan pelajaran kepada penonton untuk saling memanusiakan satu sama lain, tidak merasa superior dibandingkan orang lain dan tidak memanfaatkan status sosial untuk menindas orang lain.
Berlatar di sekolah, film ini ditujukan kepada anak-anak sekolah agar bisa memperlakukan adik kelas dengan baik agar tidak ada lagi korban bullying di lingkup sekolah yang notabenenya adalah tempat belajar.
4. Ayah Mengapa Aku Berbeda
Film Indonesia soal bullying selanjutnya berjudul Ayah Mengapa Aku Berbeda. Film Indonesia yang dirilis pada tahun 2011 ini dibintangi oleh Dinda Hauw, Kiki Azhari, Fendy Chow, Surya Saputra, Rima Melati, Rafi Cinoun, dan lainnya.
Film ini menceritakan tentang Angel, remaja yang menderita tunarungu. Karena kondisi itulah, Angel kerap mendapatkan perilaku yang tidak baik dari teman-temannya.
Walaupun begitu, Angel tetap semangat dan pantang menyerah untuk membuktikan kepada teman-temannya, bahwa dia pun bisa berperilaku selayaknya kebanyakan orang.
Jika kamu mau menonton film ini, jangan lupa menyiapkan tissue karena film ini akan menguras air matamu. Dari film ini, kamu bisa belajar bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi dan mempunyai cita-cita serta jangan pernah menjadikan kekuranganmu sebagai batasan untuk menggapai impian.
5. Sweetheart
Seperti film-film sebelumnya, Sweetheart juga mengangkat isu bullying. Film yang rilis pada tahun 2010 tersebut menceritakan tentang Nina yang kerap mendapatkan perilaku tidak terpuji dari sebuah genk paling populer di sekolahnya.
Film ini dibintangi oleh Marcel Chandrawinata, Aurelie Moeremans, Sabai Morscheck, Joanna Alexandra dan masih banyak lagi.
Dari film soal bullying ini, kamu bisa memetik pelajaran bahwa bullying adalah sesuatu yang tidak seharusnya dilanggengkan di lingkungan manapun karena dampaknya sangat buruk dan bisa memakan korban.
6. Teman Tidur
Film Indonesia soal bullying selanjutnya berjudul Teman Tidur. Film yang diproduksi oleh Robagu Pictures tersebut mengangkat tema perundungan di lingkungan sekolah yang masih sering terjadi hingga saat ini.
Film Teman Tidur yang mengambil latar tempat di sebuah SMA menceritakan tentang Kelly, salah satu siswi yang memilih untuk bunuh diri karena menjadi korban bully dari genk populer di sekolahnya.
Foto sensual Kelly yang disebarkan membuatnya frustasi dan memutuskan untuk mengakhiri hidup. Singkat cerita, arwah Kelly pun menghantui para pelaku perundungan yang membuat hidupnya sengsara.
7. Serendipity
Film Indonesia tentang bullying selanjutnya adalah Serendipity. Film ini diangkat dari novel karya Erisca Febriani yang diterbitkan tahun 2016 lalu.
Film ini menceritakan tentang anak SMA bernama Rani yang kerap mendapatkan perilaku tidak baik di sekolahnya. Beruntung, Rani menemukan seseorang yang selalu setia menemaninya.
Dari film ini, penonton bisa mengambil pelajaran bahwa ketika kita berada di posisi korban bullying, memiliki teman yang ada di sisi kita adalah hal yang penting. Maka, jangan memilih untuk diam dan selalu tertindas.
8. I Don’t Love Him
Selain film, ada pula series Indonesia soal bullying yang menarik untuk ditonton. Series tentang bullying yang bisa disaksikan adalah I Don’t Love Him.
Series I Don’t Love Hilm menceritakan tentang penulis yang kariernya sedang melonjak namun tiba-tiba ia terkena fitnah telah melakukan plagiarisme. Fitnah tersebut membuatnya diputus kontrak oleh penerbit.
Karena cyberbullying tersebut, hidupnya pun berubah. Ia lantas mencoba memulai hidup baru dengan cara yang berbeda.
Series VIU dengan genre romantis komedi ini disutradarai oleh Umay Shahab dan dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Cinta Brian, dan Fero Walandouw. Untuk menyaksikan series ini, kamu bisa cek di aplikasi VIU, ya!
9. My Nerd Girl
Series Indonesia tentang bullying selanjutnya adalah My Nerd Girl. Series ini diadaptasi dari Wattpad yang digemari anak-anak muda lantaran jalan ceritanya yang dianggap relate.
Bergenre thriller, My Nerd Girl membalut isu bullying dengan bumbu-bumbu percintaan, persahabatan, dan keluarga.
Berkisah tentang Fara (Naura Ayu), murid SMA culun yang meninggal dunia akibat mengalami bullying. Kembaran Fara, Rea, lantas berusaha keras untuk mencari tahu penyebab kematian saudaranya.
10. Kenapa Gue?
Kenapa Gue? merupakan web series Indonesia soal bullying yang diproduksi oleh im-a-gin-e dan Anami Films. Series yang disutradarai oleh Dom Dharmo ini tayang di Vidio.
Terdiri dari 6 episode, film ini menceritakan tentang seorang mahasiswa bernama Danu yang mengalami bullying dari teman-temannya dari geng The Circle hingga memutuskan untuk bunuh diri saat sesi kelas online.
Series ini dibintangi oleh Bisma Kharisma, Agnes Naomi, Abidzar Al Ghifari, Omara Esteghlal, Aisyah Aqilah, Susan Sameh, Teuku Rifnu Wikana, Djenar Maesa Ayu, Angga putra, dan Revaldo Surya Permana. (jra)