Review Film Pasar Setan
Awal dari film garapan Wisnu Surya Pratama ini dibuka dengan baik. Penonton langsung disuguhkan dengan adegan cukup menegangkan yang memicu rasa penasaran.
Tanpa perlu bertele-tele, film ini juga langsung menunjukkan konflik yang menyebabkan para pemeran utama nekat mencari tempat gaib Pasar Setan yang berlokasi di kaki Gunung Salak.
Meskipun menggunakan alur maju dan mundur dan beberapa adegan diperlihatkan dari sudut pandang yang berbeda, penonton tak akan kebingungan. Kisah film ini diatur dengan apik, belum lagi teknik editing dan camera movement yang rapi meskipun konsep film ini dicampur dengan konsep vlog dan found footage.
Akting setiap pemeran, baik Audi Marissa, Roy Sungkono, Pangeran Lantang, dan Shindy Huang juga patut menuai pujian. Khususnya Audi Marissa karena Pasar Setan adalah film horor pertamanya. Namun, ia berhasil memberikan akting emosional yang menjadi nilai tambah bagi film ini.
Di sisi lain, Pasar Setan menjadi debut yang cukup baik bagi sang sutradara Wisnu Surya Pratama di film durasi panjang. Film ini pun berhasil menampilkan kisah yang terinspirasi dari mitos dan kejadian nyata, tapi kisahnya sendiri cukup lemah menjelang akhir film. Namun, dengan ending ini tampaknya kisah Pasar Setan memang tidak akan berakhir di situ saja. (bbi)