Tak puas dengan gelar S1, Bivitri melanjutkan studinya ke Universitas Warwick di Inggris dan meraih gelar Master of Laws (LL.M.) pada tahun 2002.
Bivitri tak hanya aktif di dunia akademis, tapi juga memiliki segudang pengalaman di luar negeri. Ia pernah menjadi research fellow di Harvard Kennedy School of Government (2013-2014), visiting fellow di Australian National University (2016), dan visiting professor di University of Tokyo (2018).
Dedikasi dan kiprahnya di bidang hukum tata negara, HAM, dan anti-korupsi diakui dengan berbagai penghargaan, salah satunya Anugerah Konstitusi M. Yamin dan Pemikir Muda Hukum Tata Negara.
Bivitri tak hanya pandai teori, tapi juga aktif dalam berbagai kegiatan pembaruan hukum. Ia terlibat dalam perumusan konsep dan langkah konkrit reformasi, seperti Koalisi Konstitusi Baru, penulisan Cetak Biru Pembaruan Peradilan, dan advokasi undang-undang.
Profil Zainal Arifin Mochtar
Perjalanan Zainal Arifin Mochtar di dunia hukum dimulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di mana ia meraih gelar sarjana Ilmu Hukum pada tahun 2003.