Jakarta – Menjelang Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang, CEO PolMark Research Center Eep Saefulloh memperkenalkan aplikasi Warga Jaga Suara untuk bersama-sama mengawal pilihan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Eep Saefulloh menuturkan tujuan di balik aksinya membuat aplikasi Warga Jaga Suara bersama para anak muda. Berikut selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Aplikasi Warga Jaga Suara Diluncurkan
Warga Jaga Suara merupakan aplikasi gagasan Eep Saefulloh bersama para anak muda yang sebelumnya diberi nama Indonesia Memilih. Aplikasi tersebut rampung dikerjakan pada 24 Januari 2024, dan sudah bisa digunakan mulai 26 Januari 2024.
Aplikasi Warga Jaga Suara diluncurkan sebagai wadah demi mengawal suara di Pemilu 2024, serta untuk mencegah adanya kecurangan.
Lewat aplikasi Warga Jaga Suara, Eep Saefulloh ingin mengajak semua orang untuk terlibat dalam menyelamatkan pemilihan umum juga menerapkan kesehatan demokrasi di Republik Indonesia.
Aplikasi ini juga bertujuan untuk mengawal lebih dari 823 ribu TPS (tempat pemungutan suara) di seluruh Indonesia pada pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Tidak hanya masyarakat umum, para paslon capres dan cawapres juga dapat memanfaatkan aplikasi Warga Jaga Suara untuk mengawal Pemilu 2024.
"Ini bukan aplikasi 01 bukan aplikasi 03, ini aplikasi 06, Apa itu aplikasi 06? yang bisa dimanfaatkan 01, 02, 03 dan 00," ujar Eep Saefullah pada 9 Februari 2024 di kawasan Jakarta Pusat.
Bukan Untuk Gantikan Peran KPU
Lebih lanjut, Eep Saefullah menuturkan bahwa diluncurkannya aplikasi Warga Jaga Suara tidak serta-merta untuk menggantikan peran KPU.
"Warga Jaga Suara akan menjadi penghitung cepat yang berjalan bersamaan dengan hitung cepat yang resmi dilakukan KPU. Ini bukan untuk menggantikan KPU tentu saja, tapi untuk melibatkan seluruh pemilih bukan hanya untuk memilih, tapi juga untuk menjaga suara mereka," tutur Eep Saefullah.
Saat ini, aplikasi Warga Jaga Suara sudah dapat didownload melalui Google Play Store.