Kemudian saat sang suami jatuh miskin dan hidup memprihatikan di luar negeri, istri kedua justru pergi dan sudah menikah lagi sebanyak tiga kali. Dia kembali muncul dengan meminta pertanggungjawaban saat suami sudah kembali bangkit.
"Sekarang saat sang laki-laki ini telah bangkit didampingi istri dan anak-anaknya. Istri ini (kedua) hadir namun tidak memberikan anaknya, hadir juga minta tanggung jawab tapi setelah menikah tiga kali. Jadi kami tidak ingin menanggapi, hanya ingin mengilustrasikan saja tapi tidak menjustifikasi siapapun," sambung Rhaditya Putra Perdana.
Benarkan Ada Pernikahan
Meski demikian, tim pengacara membenarkan adanya pernikahan dan poligami tersebut. Namun dia sangat menyayangkan aib rumah tangga bisa bocor dan menjadi konsumsi publik.
"Sekali lagi saya menegaskan pernikahan itu ada, sah memang. Tapi dengan tegas, saya telah memberikan pandangan hukum pada klien juga, bahwa kasus anak dan cerai itu tidak dapat dipublikasikan demi hukum. Jadi kalau ada orang yang mempublikasikan, mungkin kami anggap itu kekhilafan semata atau kurangnya baca buku semata," lanjutnya.
Lebih lanjut, soal pelaporan Happy Hariani ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan dugaan penelantaran anak, pihak keluarga Atta Halilintar merasa ada yang aneh. Pasalnya, tuduhan penelantaran itu baru dilaporkan saat anak sudah melewati masa akil baliqnya.
