Jakarta – Film Agak Laen yang diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika mencuri perhatian banyak orang begitu dirilis. Di media sosial sendiri, film ini ramai dibicarakan karena mendapat rating penonton yang sangat tinggi!
Lalu, kira-kira seperti apa kisah film ini? Tanpa basa-basi lagi, intip yuk review film Agak Laen yang telah tayang di bioskop sejak 1 Februari 2024 lalu. Jangan lupa di-scroll ya!
Sinopsis Agak Laen
Agak Laen mengisahkan Bene Dion, Indra Jegel, Oki Rengga, dan Boris Bokir yang sudah berkawan lama dengan mimpi mereka masing-masing yang berbeda, baik dalam hal karier hingga percintaan.
Terdesak kebutuhan mereka akan uang, keempatnya membuka usaha yang “agak laen”, yaitu membuat rumah hantu di pasar malam!
Mereka mulai tertimpa masalah saat seorang pria caleg yang memiliki wanita simpanan malah terkena serangan jantung saat sedang bersembunyi dari sang istri di rumah hantu tersebut. Nahasnya, ia terlalu ketakutan hingga tewas di tempat!
Review Agak Laen
Jika kamu suka menonton film komedi yang disutradarai atau yang diproduseri Ernest Prakasa, maka Agak Laen akan menjadi tontonan yang tepat.
Agak Laen yang digarap Muhadkly Acho ini memiliki guyoanan khas yang sering ditemukan pada film-film Ernest sebelumnya. Komedi tergantung selera orang masing-masing, tapi guyonan pada awal film mungkin agak dipaksakan hingga terasa hambar.
Di samping itu, Agak Laen memang berhak mendapat acungan jempol dan pujian besar dari penonton atas kisah hingga production value di dalamnya. Pembagian kisah antara karakter dibagi secara adil dan seimbang. Setiap candaannya pun berisi pesan sosial hingga sindiran yang mengarah ke tokoh-tokoh publik di dunia nyata.
Terkait production value sendiri, lokasi pasar malam di film ini dibangun dari nol alias dibuat tanpa bantuan green screen, CGI, atau VFX apapun. Totalitas tim produksi terlihat dalam hal ini, terlebih di rumah hantu yang dibangun Bene Dion, Indra Jegel, Oki Rengga, dan Boris Bokir.
Di awal film pace-nya mungkin terasa lambat, tapi semakin meningkat dan membaik dari pertengahan hingga akhir, termasuk unsur-unsur komedinya sendiri.
Saat itulah konflik utama hingga candaan dan komedinya yang benar-benar mengocok perut muncul, seperti saat Boris Bokir harus berpura-pura menjadi komandan pada ibunya hingga Oki Rengga dkk., yang sedang memakai kostum hantu, ikut lari bersama para pengunjung rumah hantu mereka begitu makhluk halus sebenarnya muncul.
Selain itu, Agak Laen juga mengandung pesan sosial hingga sindiran yang mungkin relate bagi sebagian besar penonton, seperti mahar pernikahan yang “agak laen” sampai adanya orang dalam di tahap perekrutan TNI.
Kesimpulannya, meskipun masih awal tahun, Agak Laen dapat dikatakan sebagai salah satu film komedi terbaik tahun ini. Agak Laen adalah definisi dari film komedi sesungguhnya. Kisah filmnya tidak membosankan, cukup segar, dan justru unik karena mengambil tema pasar malam dan rumah hantu yang tak biasa. (bbi)