Cerita mereka, dan kisah serupa lainnya, menggambarkan keteguhan hati dalam mengejar impian pulang yang tak pernah reda. Mereka menjadi perwakilan dari ribuan orang yang terpencar dan terluka di tengah arus perubahan.
Mereka adalah monumen hidup dari kekejaman yang telah terjadi, bertahan dan menggambarkan warisan tragis sebuah masa. Ketakutan-ketakutan yang mereka simpan, bagai belenggu besar yang merentangkan generasi demi generasi, mengikat pikiran dan hati mereka.
Namun, dalam perburuan akan jalan pulang, mereka mewakili generasi yang berjuang untuk kebebasan. Kebebasan dari bayang-bayang ketakutan yang terus menghantui.
Dalam perjalanan mereka, terpatri harapan untuk menemukan akhir dari perjalanan yang penuh kegelapan dan kembali kepada kebebasan dari ketakutan yang dirindukan.
Proses Pembuatan Film Eksil
Lola Amaria, selaku sutradara film Eksil, mengungkapkan proses pembuatan film yang cukup lama. Beberapa narasumber meninggal dunia karena sudah tua. Makanya, Lola dan tim memberanikan diri syuting ke Eropa.