“Instagramnya di-banned, di-report sama netizen. Enggak tau ya mungkin karena 150 juta orang yang ngelihat. Mungkin di-report oleh, bisa 20 persen atau 40 persen mungkin bisa. Di atas 10 juta orang yang nge-report bisa down gitu,” papar Lutfi Agizal dilansir IntipSeleb dari YouTube Cumicumi pada Kamis, 3 September 2020.
Tidak sampai situ saja. Lutfi Agizal malah merasa heran kenapa akun Instagram-nya menjadi sasaran. Padahal tindakannya dalam mempermasalahkan kata ‘Anjay’ murni karena edukasi dan wawasan semata. Lalu, yang menafsirkan kata ‘Anjay’ bukanlah Lutfi, melainkan para pakar Bahasa Indonesia. Tetapi, malah Lutfi Agizal yang menerima imbasnya.
“Justru gua di sini bertanya-tanya. Yang gua lakukan adalah sebagai anak bangsa yang berpikir kritis terhadap suatu hal fenomenal. Dan yang saya lakukan sesuai SOP. Saya melihat beritanya dulu, ada fenomenanya dulu. Saya lihat ada potensinya seperti ini. Saya tanyakan kepada pakar, narasumber. Dan yang berbicara bukan saya, yang bicara orang-orang yang punya kompetensi di bidangnya,” jelas Lutfi Agizal.
Ia melanjutkan dari tindakannya yang mengedukasi bangsa, Lutfi Agizal malah menerima batunya. Pria berusia 25 tahun ini mengatakan jika dirinya bukan orang jahat atau narapidana, Lutfi Agizal hanya berniat untuk mengedukasi dan membuka wawasan.
“Di sini malah saya di-report. Saya ini cuma berpikir kritis dan membuka wawasan. Bukan seorang pencuri, bukan seorang narapidana, kok malah di-report kaya gini,” lanjut Lutfi Agizal.