img_title
Foto : Instagram @inul.d

Jakarta Inul Daratista memiliki beberapa bisnis di samping kariernya sebagai penyanyi dangdut Tanah Air, salah satunya bisnis karaoke bernama Inul Vizta.

Namun, Inul kini sedang dipusingkan atas ketetapan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memengaruhi bisnisnya! Apakah itu? Scroll untuk informasi selengkapnya!

Sulit Dapat Keuntungan

Instagram/Inul.d
Foto : Instagram/Inul.d

Pada 5 Januari 2024 lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan besaran Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) kategori hiburan sebesar 40 persen atas diskotik, karaoke, club malam, bar, dan mandi uap atau spa.

Inul Daratista, yang memiliki bisnis karaoke Inul Vizta, menyatakan perasaannya tentang hal ini di media sosial, tepatnya tentang nasib bisnisnya ini bahkan sebelum besar pajak hiburan ditetapkan.

Menurut Inul, penentuan besar pajak yang baru ini akan berdampak besar pada bisnisnya, terlebih pada ribuan karyawannya.

Tak hanya itu. Menurut pengakuannya, selama 17 tahun Inul Vizta berdiri, bisnis tersebut sama sekali tidak menghasilkan untung baginya. Sebagian besar pemasukannya didaat dari profesinya sebagai penyanyi.

Selama 17 tahun membangun Inul Vizta, saya enggak ada untung! Coba tanya BC* tuh yang sering tak utangi buat menambal kerugian,” ungkap Inul Vizta dalam unggahan story Instagram-nya, dikutip dari VIVA pada Rabu, 17 Januari 2024.

Selama saya punya bisnis (karaoke), saya justru menikmati hasil dari nyanyi,” imbuh pelantun lagu Goyang Inul ini.

Di unggahan yang sama, istri Adam Suseno ini juga bercerita bagaimana kehidupannya tidak semewah dugaan banyak orang. Ia pun memiliki cicilan untuk kendaraan hingga rumah.

Mobil BMW cicilan 5 tahun karena yang lain sudah jadi bangkai di garasi. Properti berupa rumah enggak bertambah. Cek saja kantor pajak ada tambahan aset enggak saya?” tulisnya.

Sindir Keras Pemerintah

Sebelumnya, Inul Daratista pun berkeluh kesah tentang rencana kenaikan pajak hiburan sebesar 40 hingga 70 persen ini. Menurutnya, kenaikan pajak tersebut membebani para pengusaha seperti dirinya.

Ia menyebutkan bagaimana selama 17 tahun Inul Vizta berdiri, tidak ada perkembangan atau peningkaan yang signifikan. Ia pun blak-blakan mengecam pihak pemerintah yang mmepersulit masyarakat yang memiliki bisnis-bisnis dalam bidang hiburan ini.

Kepala buat kaki, bayar pajak enggak kira-kira, belum lagi dicari-cari diobok-obok harus kena tambahan bayar, kalau nggak bisa rumah diancam kena police line atau sita harta. Pernah juga 10 tahun lalu mengalami itu, sekarang sudah mendingan di sidang di kantornya,” tulis Inul Vizta.

Terakhir, ia mengeluhkan kenaikan pajak hiburan yang berdampak pada karyawannya, yang jumlahnya pun telah menurun drastis karena pandemi Covid-19.

Karyawanku loh sekarang sudah turun jadi 5.000 orang Pak Sandi (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), sekarang sudah turun jauh dari 9.000 sebelum COVID,” ungkapnya.

Baru buka umur baru satu tahun setengah belum juga untung sudah dengar berita pajak hiburan naik 40-75 persen. Mabuk kah ini? Niat membunuh apa bagaimana Pak?” imbuhnya.

Topik Terkait