Dilansir dari Alodok pada Minggu, 7 Januari 2024, sindrom bintang (star syndrome) merujuk pada serangkaian sikap dan perilaku yang muncul ketika seseorang yang sebenarnya biasa-biasa saja menganggap dirinya sebagai pusat perhatian, menunjukkan kesan seperti seorang "bintang".
Meskipun star syndrome tidak termasuk dalam kategori penyakit mental, tapi sindrom ini dapat berpotensi mengarah ke gejala gangguan kepribadian narsisistik.
Pengaruh dari star syndrome dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan seseorang, terutama dalam konteks sosial, seperti hubungan dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
Terdapat beberapa tanda umum yang biasanya menunjukkan bahwa seseorang mengalami star syndrome, antara lain:
- Rasa percaya diri yang berlebihan, selalu merasa lebih unggul daripada orang lain, meskipun kenyataannya sebaliknya.
- Menilai dirinya sebagai individu yang unik atau istimewa, merasa memiliki derajat yang lebih tinggi daripada orang lain.
- Sering membanggakan kemampuan dan pencapaiannya secara berlebihan.
- Cenderung untuk memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadinya.
- Sering merasa iri terhadap kesuksesan orang lain.
- Memiliki fantasi tentang menjadi seseorang yang sukses dan berkuasa.
- Merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus.
Star syndrome diketahui apat memengaruhi interaksi sosial dan hubungan personal seseorang, dan pemahaman terhadap kondisi ini dapat membantu dalam mengelola dampaknya pada kehidupan sehari-hari. (bbi)