Jakarta – Putri Tanjung adalah sosok pengusaha muda yang inspiratif. Sebagai CEO dan Founder CXO Media sekaligus Stafsus Kepresidenan, Putri selalu berupaya memberikan dampak positif untuk masyarakat, khususnya anak muda.
Salah satu usaha Putri Tanjung itu ialah menjadi inisiator Pahlawan Digital UMKM, yang sudah memasuki tahap malam penghargaan. Yuk, intip artikel selengkapnya!
Malam Penghargaan Program Pahlawan Digital UMKM 2023
Program Pahlawan Digital UMKM 2023, yang dimotori oleh Putri Tanjung sudah memasuki malam penghargaan. Terdapat 10 peserta inovator muda di sektor hulu melakukan pitching masing-masing selama 3 menit di depan para juri diantaranya Teten Masduki, Putri Tanjung, Fiki Satari, Melissa Siska Juminto, Andi Taufan, dan FM Venusiana di Jakarta, 19 Desember 2023.
“Mereka para inovator muda di Pahlawan Digital UMKM sangat memikirkan kontribusi untuk UMKM. Bisnis model mereka sangat sustainable. Ini jadi seleksi yang utama dari profil founder, growth bisnisnya, dan sustainability cash flow serta profitnya, dan fokus pada impactnya berapa besar,” kata Putri Tanjung di Jakarta, 19 Desember 2023.
Para 10 finalis adalah BroilerX, Elevarm, Jala, Chickin, Henbuk, Silang.id, Antrique, DynamicBuzz, Arconesia, dan Moleps menyampaikan potensi bisnis mereka dan memperebutkan hadiah uang tunai. Hasil juri memuturkan Juara 3 untuk Elevarm mendapatkan Rp50 juta, Juara 2 untuk Jala mendapatkan Rp75 juta rupiah, dan Juara 1 diberikan kepada Chickin dengan uang tunai sebesar Rp100 juta.
10 finalis juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Putri Tanjung sebagai komitmen untuk terus melakukan pendampingan dan matchmaking ke sektor pendanaan usaha. Momen ini juga disaksikan oleh para sponsor Pahlawan Digital UMKM 2023 seperti Tokopedia, Telkom Indibiz, BRI, Grab, dan Amartha.
Talkshow Bersama 3 Menteri
Sebelum melakukan pitching, acara malam penghargaan ini dibuka dengan talkshow bersama 3 menteri, yakni Teten Masduki, Sandiaga Uno, Budi Arie Setiadi, serta Putri Tanjung. Dalam talkshow bertajuk ‘Impactful Digitalization Trough Pahlawan Digital UMKM Ecosystem’ membahas soal harapan besar di ekonomi digital jelang Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah melihat digital ekonomi ini menjadi ekonomi baru yang sebelumnya banyak main di sumber daya alam. Pemerintah ingin bukan hanya berkembang di hilir (perdagangan dan jasa) tapi ingin berkembang di hulu (sektor produksi). Supaya bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan regulasi di sektor agriculture dan aquaculture terjadi transformasi digital semaksimal mungkin. Dua sektor ini UMKM paling banyak terlibat,” tutur Teten.
Lebih lanjut, Teten mengatakan selama ini kita melihat UMKM dari marketnya saja dan terjebak dalam perdagangannya. Agar tidak UMKM bisa lebih berkembang, harus perkuat sisi produksi supaya bisa yang dikonsumsi bukan produk luar negeri saja.
Sama seperti Teten Masduki, Budi Arie Setiadi menyatakan, “Saya menyambut baik UMKM, indikatornya harus jadi konglomerat bukan piagam. Adanya digital ini mengubah landscape ekonomi nasional. Tapi tidak bisa jalan kalau pemerintah, masyarakat, infrastruktur tidak ada transformasi digital. Semua harus paralel. Isu kita juga produktivitas, bukan hanya perdagangan digital.”
Sementara itu, Sandiaga Uno melihat program Pahlawan Digital UMKM sebagai inisiatif yang baik. Katanya, agara UMKM berkembang dengan pesat harus dipikirkan ekonomi hijau.
“UMKM ini cepat sekali melihat peluang. Kalau mereka bisa ikut ekosistem seperti Pahlawan Digital UMKM maka akan bisa lebih cepat naik kelas dan berkembang. Dengan digitalisasi, scaling up UMKM harusnya terjadi yang mikro jadi makro, yang makro jadi menengah, maka ekonomi bangsa kita bisa jadi Indonesia Emas di tahun 2045,” ujar Sandiaga Uno.
“Gerak bersama, kita bicara soal ESG moving together as a nation, Indonesia sebagai incorporate harus didahulukan. Gaspol, garap semua potensi termasuk potensi online yang ada di depan kita,” tandasnya.
Seiring dengan perkembangan tersebut, delapan inovator muda yang merupakan finalis dalam ekosistem Pahlawan Digital UMKM dari tahun 2020 hingga 2023 telah bergabung dalam upaya kolaboratif. Mereka bersatu untuk membentuk gerakan yang dikenal sebagai Digitalisasi Value Chain Ekosistem Pasar Tradisional, yang pertama kali diimplementasikan di kota-kota seperti Bandung, Tangerang Selatan, dan Solo. Tim inovator yang terlibat dalam gerakan ini mencakup Elevarm, Warjali, Beli Ayam, Titipku, Atur Kuliner, Jala, Chickin, dan Broiler X.
Teten memberikan apresiasi dan menyatakan kebahagiannya terhadap banyaknya aplikasi baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat, terutama para pelaku UMKM. Dia menekankan pentingnya digitalisasi industri dan perlunya memulai serta mengembangkan smart factory berbasis IoT.
Sementara itu, Putri Tanjung menyoroti masalah terkait kondisi pendanaan dari venture capital dan angel investor, yang kontribusinya terhadap pengusaha perempuan saat ini masih terbatas, hanya mencapai 1.9% dari total pendanaan global.