IntipSeleb – Edo Kondologit menjadi sorotan setelah videonya marah-marah pada institusi kepolisian viral di media sosial. Edo melupakan kekesalannya karena kematian adik iparnya bernama Riko yang diduga tewas setelah menjalani pemeriksaan di Polres Sorong, Papua, Kamis, 27 Agustus 2020.
Dihubungi awak media, Edo Kondologit membeberkan kronologi meninggalnya sang adik ipar yang bernama asli George Karel Rumbino tersebut. Kejadian ini bermula setelah Riko diserahkan ibunya kepada pihak kepolisian karena dugaan kasus pembunuhan. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 5 Seleb Bollywood Meninggal Secara Misterius, Terbaru Sushant Singh
Berawal dari Sang Ibu Serahkan Riko ke Polisi
Sumber foto: VIVA
Kematian Riko ini berawal setelah sang ibu menyerahkannya ke pihak kepolisian karena menduga anaknya terlibat dalam kasus yang menyebabkan tetangganya meninggal. Ibunya yang percaya kepada polisi menyerahkan anaknya agar bisa ditindak jika memang dia bersalah.
"Sebelumnya ada kasus meninggal di tetangga ada indikasi (Riko terlibat) dan beberapa hal dianggap berhubungan makanya diserahkanlah sama mamahnya. Karena berhubungan baik dengan tetangganya, makanya si mamahnya itu langsung menyerahkan anaknya untuk diproses dengan harapan polisi ini bisa menangani dengan baik, maksudnya silahkan diproses aja kalau memang bersalah," kata Edo saat dihubungi wartawan, Senin, 31 Agustus 2020.
Kemarahan keluarga memuncak setelah mendengar Riko yang berusia 20 tahun meninggal dengan cara tidak lazim hanya beberapa jam atau tepatnya hanya berselang sekitar 9 jam setelah diserahkan ke pihak kepolisian oleh ibunya. Parahnya, keluarga baru mendapat kabar meninggalnya Riko keesokan harinya.
"Iya baru diserahkan jam 10 atau 11 gitu ke Polisi, jam 8 malam meninggal. Saya dapat kabar dari Polres malam. Dan baru paginya polisi secara resmi memberitahukan kita," sambungnya.
Ditemukan Sejumlah Luka di Tubuh Riko
Sumber foto: ANTV Klik
Edo Kondologit juga membeberkan luka yang ditemukan di tubuh Riko, seperti luka tembak dan wajahnya yang hancur karena diduga mendapat tindak penganiayaan dari polisi. Setelahnya, jenazah diperlakukan tidak manusiawi dengan dibiarkan begitu saja di lantai.
“Ditembak kaki kiri kanan, mukanya hancur digebukin, dibiarkan sama tahanan lain digebukin di Polres. Lalu jenazahnya dibiarkan terbaring dengan luka, dibiarkan terbaring di lantai depan Polres, ini kan perbuatan yang tidak manusiawi,” beber Edo Kondologit.
Luka tembak itu sendiri diklaim karena Riko berusaha melarikan diri. Padahal menurut Edo, kerabatnya itu tidak mungkin melarikan diri karena berada di dalam tahanan. Jenazah Riko pun dibawa pulang keesokan harinya dan telah dimakamkan pada Sabtu, 29 Agustus 2020.
“Besoknya langsung dimakamkan setelah meninggal tanggal 28 di taruh di rumah di Doom dan tanggal 29 Agustus kami makamkan. Setelah itu saya langsung telfon pak Wakapolda Papua Barat untuk mengirim Propam. Hari ini tim Propam Papua Barat sudah turun untuk investigasi di Polres Sorong,” ungkap Edo.
Edo Kondologit Sebut Polisi Tengah Diperiksa
Sumber foto: VIVA
Untuk mengusut tentang kejadian ini, Edo Kondologit sudah melaporkan kejadian ini pada Wakapolda. Kini, oknum polisi yang diduga terlibat dalam kematian Riko tengah diperiksa. Setelahnya, Edo akan menyerahkan surat resmi yang berisi kronologi kejadian versi keluarga.
"Sudah. Saya hubungi wakapolda langsung dan wakapolda kirimkan itu untuk periksa mereka sekarang. Sekarang mereka lagi di proses ini. Setelah itu kita akan ke sana sampaikan surat resmi kita akan sampaikan kronologis versi kita dan kita sampaikan semua fakta-fakta yang ada ke Wakapolri,” lanjut Edo.
Nantinya, Edo Kondologit juga akan melaporkan kejadian ini pada Kapolri. Dia tidak ingin citra polisi berubah di mata masyarakat.
“Ke depan kita juga sampaikan ke Kapolri karena yang kita harapkan polisi menegakkan keadilan, bukan menyiksa dan membantai masyarakat," ungkap Edo Kondologit.
Baca juga: 10 Artis Meninggal Mendadak, Terbaru Barli Asmara