“posisimu ini, kalau dijadikan kursi lelang, pasti ditebusnya harus dengan harga yang mahal. harga yang harus dibayar menjadikanmu sereceh hewan di kebun binatang. mereka tidak akan peduli dalam keadaan sekotor apapun, melihatmu berarti menyodorkan kamera dan membabi buta, dan kamu harus siap untuk berdansa, di atas maupun di luar panggungmu itu,” cerita Nadin Amizah.
Merasa Banyak Orang Hanya Kejar Konten Saja
Nadin Amizah melanjutkan, banyak orang yang tidak peduli dengannya karena hanya ingin mengabadikannya lewat kamera, bak piala yang merupakan benda. Padahal, Nadin menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk karyanya.
Jika banyak orang yang bermimpi hanya ingin merekamnya saja, Nadin Amizah malah meminta agar mereka berandai-andai yang lebih sempit dan murah saja.
“mereka tidak akan meminta izinmu, mereka tidak peduli padamu. jangan harap mereka tau lagu-lagumu selain yang viral di radio dan sosial media, dalam versi dipercepat dan diperpendeknya. mereka tidak akan peduli berbulan-bulan dan pikiran yang kamu habiskan untuk karyamu,” paparnya.
“mereka hanya ingin menangkapmu dengan kameranya, sebagai piala, sebagai bukti, sebagai objek. nadin kecil, bukan tidak bersyukur, tapi kalau ini adalah mimpimu, aku akan menjadi yang pertama memohon agar kamu bermimpi lebih sempit dan murah saja,” tandas Nadin Amizah.