"Lagu ini memang harusnya sudah keluar dari tahun lalu. Lagu ini awalnya saya bikin instrumental. Ketika saya dikenalkan untuk Falcon, saya tawarkan lagu ini. Ternyata tim Falcon punya lirik, yang menurut saya tepat banget. Terus saat diberitahu untuk film Hamka, saya langsung setuju. Karena saya tahu Buya Hamka waktu sekolah, bagaimana perjuangan dia," ungkapnya.
"Awalnya lagu sudah jadi dengan vokal Fadly tahun lalu. Namun tertunda, saya pikir lagu ini ga akan keluar. Tiba-tiba ada kabar ada nama Putri. Awalnya saya kaget, karena saya berpikir, bagaimana kalau Putri nyanyi, cewek-cowok. Biasanya nada cewek beda dengan cowok," tambahnya.
Kagum dengan Putri Ariani
Dewa Budjana awalnya berpikir akan menemukan kesulitan untuk kembali rekaman, mengingat kesibukan masing-masing, namun, Putri Ariani menyakinkan dirinya untuk merubah lagu yang sudah jadi.
"Saya berpikir akan bermasalah ini bagaimana cari waktu untuk rekamannya. Karena, Fadly sibuk, saya juga, apalagi Putri jarang di Indonesia. Ternyata saya salut melihat Putri, musikalitasnya sangat tinggi, bisa main semua alat musik mungkin dan Putri bilang, ga usah dirubah kuncinya," ujarnya.
Saat proses rekaman, Putri Ariani mengaku tidak menemukan kesulitan. "Ngga ada kesulitan sih. Karena memang lagunya sungguh menyentuh, jadi saya mengerjakannya sepenuh hati. Proses rekamannya cuma 1 jam," tutup Putri Ariani.