img_title
Foto : Instagram/@mastercorbuzier

"Gua juga pro. Lu pro Hamas gak?" tanya Deryansha Azhary selaku host.
"Engga. Saya gak pro Hamas, gak pro Fatah. Saya pro Palestina," jawab Deddy.

Menurut Deddy, yang harus dibela adalah sebuah negara bukan tentara atau organisasi di dalamnya. Mengingat, organisasi masyarakat di sana pasti banyak, bukan cuma Hamas.

"Karena Hamas dan Fatah itu sendiri-sendiri, tapi Palestina itu negara yang belum berdaulat. Jadi yang kita pro, Palestinanya. Hamas sama Fatah itu cuma 2, banyak lagi belakang-belakangnya. Mau siapapun di situ, Palestinanya yang kita pro," ujar Deddy mencoba menjelaskan.

"Kita gausah bicara ormas deh, Ini ada negara berperang, dan ada negara yang dizolimi. Yang kita bela negaranya, apa tentaranya?" katanya mencontohkan.

"Karena tentaranya kan alat dari negara. Masa kita bela, 'oh bela tentara-tenara ini' gaada. Yang kita bela negaranya, supaya berdaulat," ujarnya lagi.

Seolah setuju, Dery menambahkan yang jadi masalah bahwa belum tentu Hamas atau organisasi yang disebut membela Palestina itu benar arahan dari negara tersebut.

"Yang jadi persoalnnya adalah, ternyata tentaranya belum tentu arahan atau buatan dari Negara," ujar Dery.
"Belum tahu dan belum tentu," timpal Deddy Corbuzier.
"Yang gua tahu Palestina saat ini sedang mengalami genosida, dan itu harus distop," katanya lagi.

Topik Terkait