"Bahwa seluruh rangkaian kejadian yang diinformasikan oleh akun Media Sosial AR merupakan penggiringan opini yang tidak menceritakan fakta kejadian secara keseluruhan dan lengkap, tanpa menjelaskan bagaimana perkataan AR di dalam Direct Message (DM) Instagram yang sangat kasar kepada Klien Kami serta tanpa menjelaskan secara fakta siapa yang memicu dan melakukan serangan fisik terlebih dahulu sehingga terjadi perkelahian," point kedua dalam surat tersebut.
Bahkan dalam poin ke 3, pihak Regi Nazlah menceritakan kronologi pertikaian yang terjadi di 20 Juli 2023 lalu.
"Bahwa fakta kejadian tertanggal 20 Juli 2023, yang melakukan serangan fisik terlebih dahulu adalah AR, sehingga memaksa Klien Kami untuk membela diri yang berujung pada perkelahian sehingga mengakibatkan Klien Kami mengalami luka yang cukup serius, dimana fakta tersebut tentu didukung dengan Saksi-Saksi serta bukti-bukti yang tidak perlu untuk dipublikasikan dengan tujuan mendapatkan perhatian Masyarakat Media Sosial, selanjutnya pasca kejadian tersebut Klien Kami yang mengalami luka-luka akibat serangan AR juga telah membuat Laporan Polisi di Polres Metro Jakarta Timur dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Penyidik," sambungnya.
Terganggu Psikis
Imbas dari unggahan Afifah Riyad yang dianggap menyudutkan pihak Regi Nazlah, sontak membuat banyak haters yang menyerang akun sosial medianya hingga merasa terganggu dan tak memiliki privasi.
"Bahwa keadaan saat ini Klien Kami masih dalam pemulihan dikarenakan mengalami tekanan baik secara Fisik dan Psikis akibat pernyataan dan/atau Opini sepihak AR di Media Sosialnya, yang membuat banyak masyarakat salah persepsi sampai dengan berkomentar tidak baik dan menghakimi Klien Kami sehingga mengakibatkan terganggunya privasi kehidupan sosial. dunia pekerjaan dan kehidupan sosial keluarga Klien Kami," tutup surat Regi Nazlah. (bbi)