Alisa semakin masuk ke dalam dunia Henry, sementara Henry mulai berani melangkah untuk keluar dari rumahnya yang gelap. Mereka berdua sadar, selama ini mereka terlalu naif. Henry mulai mengenal cinta dan ketulusan dari orang yang tidak ia sangka. Alisa juga jatuh cinta pada nyaman yang diberikan Henry. Mereka ingin bisa berdua selamanya dan terus menggores lukisan indah tanpa luka. Namun, realita membuka mata mereka bahwa cinta itu tidak harus berakhir bersama.
Riset Film
Prisia Nasution mengungkapkan bagaimana dirinya sebagai sutradara melakukan riset untuk menggarap film Melukis Luka. Dia datang langsung ke daerah Glodok, Jakarta Barat untuk menggali informasi terkait kejadian yang dialami warga di sekitar sana.
"Lumayan, sulitnya tuh mungkin pada saat tahun 98 aku masih terlalu kecil untuk merasakan luka itu. Mungkin yang udah agak besar yang bisa ngerasain, tapi justru ya itu main ke satu lokasi yang tadinya ada kejadian-kejadian gak enak pasti kan enerjinya juga berasa gitu ya," ucap Prisia Nasution kepada awak media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
"Jadi ngerisetnya pendekatan aja sih nanya satu-satu, nanti ada satu yang cerita seperti apa sih zaman dulu. Tapi sebenarnya itu luka yang udah mereka tutup aja," sambungnya.
Prisia sendiri menggarap film dengan latar belakang daerah Glodok, Jakarta Barat karena dirinya tertarik dengan daerah tersebut saat pertama kali datang.