Jakarta – Artis Tanah Air, Ben Kasyafani disomasi karena diduga terlibat dalam aliran yang dianggap sesat. Tak sendiri, turut disomasi pula Ida Royani. Keduanya disomasi oleh Elyanna dan Imam Nasai.
“Pesan terbuka kepada dua publik figur yaitu Ida Royani dan Ben Kasyafani. Dalam hal ini patut diduga keterkaitannya dengan suatu ajaran yang diduga menyimpang,” ungkap kuasa hukum Elyanna dan Imam Nasai, Ichwan Toni, dilansir IntipSeleb dari YouTube Seleb Oncam News pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurut Ichwan Toni, apa yang disampaikannya ini, salah satunya, didasarkan pada pertemuan Ben Kasyafani dan Ida Royani melalui media sosial YouTube. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Pertemuan Ben Kasyafani dan Ida Royani
Berdasarkan penelusuran tim IntipSeleb, Ben Kasyafani dan Ida Royani sempat ada di konten yang sama dalam YouTube LDII TV. Ada dua konten yang menampilkan wajah mereka berdua.
Menurut Ichwan, baik Ben maupun Ida, keduanya dinilai membanggakan diri sebagai bagian dari kelompok ajaran sesat.
“Di mana dua publik figur itu melalui media platform media channel YouTube resmi dengan sengaja membanggakan diri, jadi mereka berdua ini membanggakan diri, saling bertemu sebagai bagian dari ajaran yang menyimpang tersebut,” ucap Ichwan Toni.
Ideologi Takfiri
Ichwan menuding hal ini bukan tanpa alasan. Ia mengaku punya data dan juga menghadirkan saksi atas apa yang disampaikannya ini.
“Padahal dengan jelas, berdasarkan data maupun saksi mantan-mantan ajaran yang kita hadirkan di sini semuanya bahwa ajaran aliran tersebut sudah menyimpang dari akidah Islam pada umumnya,” jelasnya.
Ichwan pun menyebutkan beberapa ideologi yang diusung oleh aliran diduga sesat itu. Salah satunya, kelompok itu kerap menganggap orang di luar kelompok mereka sesat.
“Salah satu contoh, mereka berakidah takfiri yaitu mengkafirkan kaum muslimin yang di luar kelompoknya yang tidak berbaiat kepada amir atau imamnya,” jelasnya.
“Yang kedua bersikap eksklusif dan intoleran terbadap kaum muslimin di luarnya seperti tidak mau salat berimam dan makmum dengan kaum muslimin di luar kelompok mereka dan mereka hanya mengambil ilmu dari ulama mereka sendiri,” pungkasnya.